Bandung, tvOnenews.com - Sejumlah pihak menyoroti pelantikan Nisya Ahmad adik kandung Raffi Ahmad dilantik sebagai anggota DPRD Jawa Barat (Jabar) periode 2024-2029.
Anisa Ahmad dilantik di Gedung Merdeka di Jalan Asia Afrika, Kota Bandung pada Senin (02/09/2024) kemarin. Nisya mewakili Daerah Pemilihan (Dapil) Kabupaten Bandung dan Bandung Barat pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 14 Februari 2024 kemarin.
Pengamat Politik Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai, pelantikan Nisya Ahmad sebagai anggota DPRD Provinsi Jabar telah mencoreng kontestasi Pemilu.
Sebab kata dia, Nisya Ahmad gagal pada Pileg 2024 lalu. Namun akhirnya dilantik, menggantikan kader PAN lainnya, Thoriqoh Nashrullah Fitriyah.
Dimana alasannya Thoriqoh mengundurkan diri, sehingga digantikan Nisya Ahmad yang berada di urutan kedua perolehan suara terbesar.
Menurut Dedi, masalah ini adalah satu catatan buruk bagi demokrasi. Sebab partai menganggap pemilihan hanya sebatas formalitas.
Dedi menduga, adanya kesepakatan politik antara parpol dengan Thoriqoh yang memilih mundur sebagai anggota DPRD Jabar terpilih. Termasuk dengan Nisya Ahmad yang ditunjuk sebagai pengganti.
"Kondisi ini lebih tepatnya soal kesepakatan, Thoriqoh dipastikan telah menerima tawaran partai juga kandidat penggantinya,"ujar Dedi.
Menurutnya, ada praktik transaksional yang terjadi di tubuh PAN soal Nisya Ahmad dan diyakininya juga dilakukan parpol lain.
"Meskipun, parpol tentu lakukan intervensi sekaligus mediator untuk kesepakatan kedua belah pihak, " pungkasnya.
Sementara itu menurut Ketua Divisi Teknis Penyelenggara KPU Jabar, Adi Saputro menjelaskan adik Raffi Ahmad yakni Nisya itu dilantiik menggantikan Caleg terpilih Thoriqoh Nashrullah Fitriyah yang memilih memundurkan diri sebelum pelantikan.
"Jadi Bu Thoriqoh itu, saya lupa tanggalnya, tapi bulan Agustus pertengahan ya, itu beliau mengundurkan diri dari caleg terpilih,"kata Adi Saputro pada Selasa (03/09/2024).
Usai Thoriqoh Nashrullah Fitriyah mengundurkan kata Adi Saputro, Nisya Ahmad pun ditetapkan sebagai pengganti dan berhak dilantik sebagai anggota DPRD Jawa Barat.
Adi menjelaskan berita pengunduran diri ini berawal dari surat pernyataan Thoriqoh ke PAN. Lalu partai yang bersangkutan menyampaikan keterangan berita tersebut ke KPU Jabar.
Dengan dasar itu, kata Adi, KPU Jabar mengundang parpol dan Thoriqoh untuk dimintai klarifikasi. Terutama soal kebenaran pengunduran diri tersebut.
“Dijelaskan oleh yang bersangkutan, Bu Thoriqohnya, dan juga parpolnya, menyatakan bahwa memang betul mengundurkan diri,” ungkap Adi.
Adapun soal Nisya yang maju menggantikan Thoriqoh, Adi menegaskan tak ada rekomendasi dari parpol. Sebab, Nisya sendiri merupakan peraih suara terbanyak kedua setelah Thoriqoh.
(ila/ fis)
Load more