Bandung, tvOnenews.com - Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Hasan Sadikin Bandung, Rachim Dinata Marsidi, mengatakan tak segan mengembalikan peserta program pendidikan dokter spesialis (PPDS) yang terlibat kasus bullying ke fakultasnya.
Rachim pun menekankan pihaknya tak akan menganggap enteng kasus bullying di lingkungan RSHS. Sebab, menurutnya, calon dokter spesialis mestilah dapat melayani publik dengan baik.
"Kita gak main-main, kami inginnya yang belajar di sini adalah dokter yang baik dan melayani dengan baik,"kata dia.
Sebagai upaya pencegahan terulangnya kasus bullying di lingkungan PPDS Hasan Sadikin, Rachim mengatakan pihaknya punya banyak cara, di antaranya, mengumpulkan semua residen dan konsulen.
Mereka diingatkan agar bisa menciptakan lingkungan praktik dan belajar dan baik, tanpa adanya kasus bullying.
"Bentuk pencegahan banyak, kita mengumpulkan semua para residen, semua konsulen bahwa di sini tidak ada bullying lagi, kita ingin mereka belajar dengan tenang dan mereka pun bebas dari tekan-tekan,”ujarnya.
Dia menekankan calon dokter spesialis yang mengikuti PPDS di Hasan Sadikin mengikuti pembelajaran dan prakteknya dengan baik dan tenang.
“Insyaallah di sini, lahan mereka dan mereka belajar dengan tenang,"pungkasnya.
Sebelumnya, Pelaksana Tugas Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menyebut, hingga saat ini terdapat 542 laporan terkait perundungan atau bullying dokter yang masuk ke dalam data Kemenkes.
Siti Nadia memaparkan kasus bullying tersebut diantaranya terjadi di RSUP Hasan Sadikin dan RSCM Jakarta.
"Itu ada di RS M Djamil Padang, RS Mohammad Hoesin Palembang, RS Adam Malik Medan, bahkan di RSCM Jakarta juga ada, kemudian RS Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, RS Kariadi Semarang, RS Wahidin Sudirohusodo Makassar, RS Kandou Manado, hampir semua rumah sakit vertikal Kementerian Kesehatan di mana memang rumah sakit ini menjadi wahana pendidikan dari sebagian besar pendidikan dokter spesialis," kata dia di Jakarta, Selasa (03/90/2024) kemarin.
(ila/ fis)
Load more