Keluarga besar, menurut Ahmad, pasca-kematian AY, bahkan sempat melihat terduga pelaku ke rumah korban untuk takziah dan menyusul ke pemakaman korban. Namun, kini terduga pelaku melarikan diri. Keluarga korban berharap agar hukum ditegakkan seadil adilnya.
Sementara Kapolsek Pondok Gede, Kompol Puji Hardi mengatakan, kegiatan autopsi dilakukan atas permintaan keluarga.
"Saat ini sedang dilaksanakan autopsi terkait yang diduga pembunuhan dengan penganiayaan sehingga meninggal dunia. Ya tentunya adanya kematian yang tidak wajar dilakukan autopsi untuk mengungkap kasusnya nanti," ujarnya saat ditemui di pemakaman.
Proses pembongkaran makam yang dilakukan tim forensik Mabes Polri dilakukan sekitar 2 jam. Dari hasil pembongkaran makam, petugas membawa 1 koper hitam dan 1 kantong plastik kuning. Hasil tersebut kemudian dibawa untuk dilakukan pemeriksaan.
Terkait dengan dugaan pembunuhan terhadap AY, Kapolsek menegaskan bahwa kasusnya masih dalam penyelidikan.
"Ini masih dalam lidik ditangani Polres. Ini masih dalam penyelidikan semua, setelah ada penyelidikan yang akurat, alat bukti cukup baru keungkap," jelasnya.
Sebelumnya media sosial Instagram diramaikan dengan kematian seorang pemuda di Jatiwaringin. Awalnya keluarga dan warga sekitar mengetahui AY tewas lantaran jatuh dari tangga. Setelah itu, beberapa hari kemudian, saksi di lokasi kejadian menceritakan secara gamblang kronologis sebenarnya kepada keluarga korban bahwa korban tewas diikat dan mulut ditutup lakban. Namun, saksi baru berani berkata jujur karena selama ini diancam terduga pelaku dan dihantui ketakutan. (Kurnia Dwi Hapsari/act)
Load more