Beberapa bulan lalu kata dia, pihak yayasan pernah menutup gang berulang kali namun bisa dibuka kembali lantaran bertepatan pada hari raya Iedul Fitri.
"Penembokan ini sudah empat kali terjadi tetapi waktu itu dibongkar karena saat itu H-4 lebaran lagi banyak kegiatan terus malem-malem abis terawih ditutup yang kedua tidak ada sampai penutupan, tapi ada pemberitahuan ada penutupan surat edaran. Kalau yang sekarang tidak ada pemberitahuan sama sekali, tuturnya.
Jubaedah mengungkapkan, penutupan gang menuju lingkungan RT 05/03 itu sangat berdampak pada keberlangsungan aktivitas warga.
"Dampaknya sangat besar ke masjid lalulalang karena jalan itu jalan keramaian, pedagang pekerja terus ibadah sampe keperluan sehari-hari warga,"ungkapnya.
Sementara juru bicara Yayasan Sekolah Trimulya Bandung, Okta Irfani membantah penutupan gang dilakukan oleh sepihak. Pihaknya menyebut konflik jalan itu sudah terjadi sejak 6 bulan lalu.
"Kami sempat sepakat dengan para penolak seperti bahwa kami akan mengganti jalan 100 persen dari lahan kami, akan tetapi ketika kami mau menyampaikan itu kepada warga yang lain malah menolak karena mereka lebih membutuhkan kompensasi,"kata Okta Irfani.
Kemudian kata dia, warga sepakat meminta kompensasi berupa uang dan sudah diberikan dengan nominal 1,3 milyar.
Load more