Menurutnya, memiliki pesantren seperti sebuah mimpi yang menjadi nyata. Ia ingin membuktikan bahwa penyintas tunanetra mempunyai bakat dan keistimewaan yang luar biasa,khususnya dalam mempelajari Al-Qur’an. Sebab ia sudah merasakan sendiri keberkahan Al-Qur’an.
Seperti gayung bersambut, Kayla yang ingin mendirikan pesantren tunanetra, bertemu dengan Cinta Quran Foundation melalui Ustadz Fatih Karim yang ingin memperluas dakwah Al-Quran,dan didukung pewakif, maka tercapailah sebuah impian untuk mendirikan pesantren tunanetradi Bandung.
“Cinta Quran Foundation memiliki tujuan untuk menangani buta aksara Qur’an di Indonesia yang angkanya masih sangat tinggi. Dalam perjalanannya saya bertemu dengan Sam’an, yang akhirnya kami ajak bergabung untuk dakwah bersama Cinta Quran Foundation, dan (bangunan) ini merupakan wakaf dari sahabat saya Pak Arif, yang mendedikasikan asetnya untuk menjadi pesantren, akhirnya didirikanlah pesantren tunanetra ini,"ucap Ustadz Fatih Karim dalam sambutannya.
Menurutnya, penyandang disabilitas netra masih kurang perhatian. Oleh karena itu, dirinya bertekad mendirikan pesantren tahfidz tunanetra putri pertama di Indonesia bersama Kayla.
Pesantren Tunanetra Sam'an Cinta Quran dalam proses pembangunan dan direncanakan beroperasi mulai tahun 2025. Nantinya para santri akan belajar banyak hal, seperti fiqih, bahasa Arab, tafsir, tahfidz Qur'an dengan metode Braille dan berbagai ilmu lainnya.
"Alhamdulillah, progress pembangunan pesantren ini telah mencapai 70 persen. Hingga 15November 2024, total penghimpunan dana telah terkumpul Rp.5.668.738.014,- dari para donatur atau pewakif. Terima kasih atas dukungan seluruh pihak yang ikut terlibat dalam pembangunan pesantren,"tandasnya.
(ila/ fis)
Load more