Kabupaten Sumedang, Jawa Barat -
Harga kacang kedelai, dalam kurun satu pekan terakhir melonjak nyaris dua kali lipat. Bahan baku makanan khas asal Sumedang yaitu tahu itu naik dari Rp.6.500 menjadi Rp.12.000 per kilogram.
Kenaikan harga kedelai impor itu tentu saja berimbas langsung pada kenaikan harga tahu Sumedang. Selain dipicu kenaikan harga kedelai, harga minyak goreng yang sempat naik dua kali lipat dan kini menjadi langka, membuat pedagang tahu Sumedang menjerit.
Pantauan Tvonenews.com, sabtu (19/02/22) di pusat penjualan Tahu Sumedang di Lingkungan Keboncau, Desa Cipameungpeuk, Kecamatan Sumedang, harga tahu naik menjadi Rp.2000 per 3 biji. Sebelumnya dengan harga segitu dapat empat potong tahu.
"Kondisi harga segini sudah mulai sejak harga kedelai kembali naik, ditambah minyak goreng yang juga mahal dan langka," Ujar Dimar, pengelola Pusat Tahu Sumedang Haji Ateng.
Dimar menambahkan, kenaikan harga tersebut terpaksa dilakukan untuk menyesuaikan situasi harga kedelai di pasaran.
"Dari abah kami (pemilik usaha), kenaikan harga itu agar kita tidak usah mengurangi ukuran tahu, jadi harganya dinaikan," Tambahnya.
Sementara itu di lokasi lain di kawasan Jalan 11 April, Desa Rancamulya, Kecamatan Sumedang Utara, mengalami penurunan omset hingga 70 persen.
Pengelola Tahu Sumedang Saribumi, Rudi mengatakan, tak hanya akibat kedelai mahal, Penurunan omset dipicu kelangkaan dan tingginya harga minyak goreng dan kedelai, ditambah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung
"Akibat tingginya
harga kacang kedelai, omzet sekarang turun sampai 70 persen ditengah pandemi ini, apalagi sekarang harga minyak goreng sulit didapat dan harganya juga tinggi," kata Rudi.
Rudi menuturkan, untuk mensiasati kondisi tersebut, dirinya pun terpaksa menaikan
harga tahu, dari harga semula Rp. 500 per biji menjadi Rp. 700 per bijinya.
"Kita sekarang coba siasati dari ukuran dan harga, sekarang per biji kita jual Rp. 700, omzet masih turun," keluhnya.
Dengan kondisi tersebut, Para pengusaha dan pedagang tahu Sumedang berharap pemerintah segera turun tangan. Harga kacang kedelai harus distabilkan agar bisa kembali normal seperti biasanya. Jika kondisi ini berlangsung lama, mereka kawatir akan banyak yang gulung tikar. (Lutfi Setia Rafsanjani/Hdi)
Load more