Juga berkat EVE Ejector, tekanan jaringan pipa bawah laut menjadi lebih stabil. Hal ini berdampak pada meningkatnya produksi sumur dan memberikan nilai tambah bagi Perusahaan, dengan bertambahnya produksi Lapangan Bravo sebesar 153 barel minyak per hari (BOPD).
Selain berdampak positif pada efisiensi produksi, invoasi ini juga mendukung komitmen Environmental, Social, and Governance (ESG) Perusahaan. Dengan alat ini, PHE ONWJ berhasil menekan gas suar bakar dan mendukung target pemerintah. EVE Ejector berkontribusi menurunkan emisi karbon dioksida hingga 447 ton ekuivalen per tahun. Hal ini sejalan dengan misi Pertamina mendukung capaian net zero routine flaring, sesuai target World Bank pada 2030.
EVE Ejector, yang telah memperoleh sertifikat hak panten oleh Kementerian Hukum dan HAM Republika Indonesia pada Desember 2023, memiliki potensi untuk direplikasi di lapangan-lapangan migas lainnya di Indonesia.
Inovasi EVE Ejector ini telah dipresentasikan dalam forum internasional, Society Petroleum Engineers Workshop, awal 2024 lalu. Perusahaan migas dari negara jiran, seperti Petronas dan PTTEP dari Thailand turut merespons positif dan apresiasi.
Melalui kehadiran EVE Ejector, PHE ONWJ memberikan bukti nyata bahwa inovasi teknologi dapat menjadi kunci untuk masa depan energi yang lebih efisien, ramah lingkungan dan berkelanjutan.(chm)
Load more