"Sebagai contoh, program Makan Bergizi Gratis dapat disosialisasikan secara lebih efektif dengan menerapkan strategi komunikasi berbasis ICCM. Pendekatan ini memastikan bahwa pesan kebijakan tersampaikan secara jelas, terukur, dan relevan kepada masyarakat," ungkap Anthony.
Lebih lanjut, ia mencontohkan berbagai kasus di sektor pariwisata, seperti kasus pemerasan di DWP atau pelecehan di destinasi wisata. Menurutnya, Kementerian Pariwisata harus menjadi juru bicara utama dalam kasus-kasus ini, bukan hanya aparat penegak hukum. Kementerian perlu memastikan citra seluruh acara dan destinasi tetap positif.
"Dalam kasus-kasus seperti pemerasan di DWP atau pelecehan di destinasi wisata, Kementerian Pariwisata harus mengambil peran sebagai juru bicara utama. Ini penting untuk memastikan bahwa citra destinasi wisata dan acara tetap positif, sekaligus membangun kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah," tambahnya.
"Pemerintahan Prabowo-Gibran dengan fokus pada pembangunan jangka panjang, membutuhkan sistem komunikasi yang responsif terhadap krisis sekaligus mampu membangun kepercayaan publik secara berkelanjutan. ICCM dapat menjadi rumusan alat yang efektif untuk menyelaraskan komunikasi antar-lembaga, sehingga pemerintah dapat lebih fokus pada pembangunan Indonesia yang lebih maju ke depan," pungkasnya.
Sidang promosi di Universitas Padjadjaran ini diuji oleh para akademisi ilmu komunikasi, termasuk Ketua Program Studi S3 Ilmu Komunikasi Unpad sebagai Ketua Sidang, Dr. Dadang Sugiana, M.Si., Ketua Promotor, Prof. Dr. Atwar Bajari, M.Si., Co-Promotor Dekan FIKOM Unpad Dr. Dadang Rahmat Hidayat, S.Sos., S.H., M.Si., dan Co-Promotor Dr. Centurion C. Priyatna, S.S., M.Si., Ph.D. Tim Oponen Ahli terdiri dari Dr. Susie Perbawasari, M.Si., Dr. Evi Novianti, M.Si., Dr. Yuliandre Darwis, S.Sos., M.Mass.Comm., Ph.D., dan Prof. Dr. Ninis Agustini Damayani, M.Lib., selaku representasi Guru Besar.
Load more