Tasikmalaya, Jawa Barat - Sebanyak 210 warga di Kelurahan Kahuripan, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya terpapar Covid-19. Kelurahan itu menjadi satu-satunya wilayah tertinggi penyebaran Covid-19 di Kota Tasikmalaya. Penambahan kasus Covid-19 tersebut naik signifikan secara bertahap sejak tanggal 17 Februari lalu, dari angka 100 kasus. Dari keseluruhan warga yang terpapar Covid-19 tersebut, 50 persen menjalani isolasi terpusati di rumah sakit, dan 50 persen menjalani isolasi mandiri di rumah.
Lurah Kahuripan Asep Rusliadi mengatakan, keseluruhan warganya yang menjalani isolasi mandiri mendapat perhatian khusus dari satgas Covid-19 kelurahan. Pihaknya selalu mengontrol dari waktu ke waktu secara door to door hanya sekadar memberikan motivasi dan memberikan sembako.
"Jadi ini yang jumlahnya 210 orang di kelurahan kami, ya memang itu terbanyak di Kota Tasikmalaya. 50 persenan tidak bergejala yang menjalani isoman, sisanya di rumah sakit, isolasi terpusat karena ada yang bergejala juga," kata Asep, Jumat (4/3/2022).
Menurut Asep, kebanyakan warga yang terpapar Covid-19 itu merupakan pendatang, karena di wilayahnya terdapat banyak kontrakan dan kos-kosan mahasiswa. Hasil pendataannya, sekira 40 persen warga yang terpapar Covid-19 adalah warga luar daerah yang sedang bekerja maupun kuliah di wilayahnya, terlebih Kelurahan Kahuripan banyak perguruan tinggi dan tempat bekerja.
"Jadi ini jumlah warga yang terkena Covid-19 itu sekitar 40 persen rata rata penghuni kosan (pendatang), mereka kan ada karyawan dan mahasiswa di sini kan banyak kampus-kampus perguruan tinggi. Meski demikian, kami satgas kelurahan tetap mengontrolnya dengan memberikan bantuan berupa sembako dan memberikan motivasi, agar para pasien isoman itu cepat pulih dan sehat," ucap Asep.
Asep menambahkan, pemantauan pasien isolasi mandiri tersebut akan rutin dilakukan oleh Satgas Covid-19 kelurahan dan kader perwakilan dari setiap RW. Tujuannya, agar pasien isolasi mandiri itu tak keluar rumah.
"Ini kami lakukan rutin, satu kali oleh satgas Covid-19 kelurahan dan ke depan dipantau intens oleh tingkat RW, kebetulan ada kader di RW masing-masing wilayah. Setiap hari pergerakan dipantau oleh tim dan dipastikan pasien isoman tidak keluar rumah," kata Asep. (Denden Ahdani/act)
Load more