Jakarta, tvOne
"Sekarang Bogor menjadi kota terlengkap yaitu dengan terpetakan dan terdaftar disini," ujarnya di Kantor Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Tanah Sareal, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Rabu (9/3/2022).
Menurutnya, target pemerintah saat ini untuk menaikkan tingkat usaha di Indonesia dengan salah satunya melalui ATR/BPN.
ATR/BPN disini mencoba untuk mengumpulkan data yang ada agar memudahkan orang untuk berinvestasi dan berbisnis, sehingga indeks berinvestasi bisa lebih kecil dan rendah dibandingkan dengan yang ada saat ini.
Untuk memberikan kemudahan berbisnis, menurut Rahmat dengan cara transformasi digital.
Rahmat mengatakan bahwa saat ini pihaknya sedang membangun data digital, yaitu dengan istilah Kota Lengkap.
"Kota Lengkap itu adalah semua bidang tanah terdaftar dan terpetakan sehingga nilainya ada," jelasnya.
Kota Bogor sendiri dalam program ini sudah berjalan sejak tahun 2017 silam, yang sudah ditargetkan pendaftaran tanah agar bisa terdaftarkan.
Lebih lanjut, pada road map yang dibuat tahun 2017 ini memiliki target di tahun 2024 hingga semua bidang tanah di Indonesia segera terdaftar.
Sedangkan, pada tahun 2022 ini Kota Bogor sudah menjadi kota pertama di Indonesia sebagai kota terlengkap yaitu, terpetakan dan terdaftar di dalamnya.
Rahmat menyatakan bahwa dengan 85 persen yang terdaftar pada kota dan kabupaten Bogor itu merupakan bidang tanah persil atau dimiliki orang.
"Ada yang lainnya di luar itu seperti jalan, sungai dan lapangan itu tidak terukur jadi sekitar 15 persennya, nah inilah kondisi kita, kita akan launching di kementerian itu akan membuat layanan elektronik, untuk membangun elektronik itu base datanya dari sini," paparnya.
Dengan adanya layanan elektronik ini, diharap masyarakat bisa melihat bagaimana wilayah tersebut bisa dipetakan hingga seluruh Indonesia.
Dikatakan untuk saat ini Kota Bogor sudah mencapai 99 persen buku tanahnya yang sudah di validasi ulang, dengan total sebanyak 68 kecamatan.
Ia menambahkan bahwa pada urutan terakhir di 68 itu adalah Kecamatan Rancamaya, karena disana terdapat banyak aset-aset hingga sulit untuk bertemu dengan pemiliknya.
"Intinya saya ingin menyampaikan inilah kondisi Bogor saat ini, karena ada hal yang lebih berharga di kota Bogor ini agar dimanfaatkan orang untuk selanjutnya," pungkasnya. (umm/ant)
Load more