Cianjur, Jawa Barat - Akibat langka dan mahalnya minyak goreng pabrik kerupuk PD Putra Jaya di Kampung Mareleng, Desa Kertamukti, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat gulung tikar, Jumat (25/03/22).
Pemilik pabrik terpaksa merumahkan 35 orang karyawannya karena tak sanggup lagi membayar upah pekerja akibat pabrik sudah tidak produksi kerupuk.
Menurut Dede (45) Manager Operasional di pabrik tersebut, gulung tikar pabrik yang sudah beroperasi belasan tahun ini akibat sudah beberapa bulan kesulitan mendapatkan minyak goreng. Akibatnya produksi kerupuk terhambat yang berdampak pada omzet penjualan.
"Kami terpaksa berhenti beroperasi akibat langkanya minyak goreng, disini ada 30 orang bagian penjualan dan lima orang bagian produksi ya terpaksa kita rumahkan padahal seharusnya terakhir itu tiga hari menjelang puasa nanti tetapi kita sudah tak bisa berjualan lagi Pak," ujarnya.
Dede menambahkan setiap hari pabrik kerupuk ini bisa membuat 3.500 kerupuk atau sebanyak dua kuintal. Namun, lanjut Dede meski sudah disiasati produksinya tetap saja pabrik ini tidak bisa memproduksi kerupuk karena tidak adanya minyak goreng sebagai bahan baku pokok untuk menggoreng kerupuk.
"Sehari itu kita bisa produksi 3.500 kerupuk atau 2,5 kuintal tapi karena langka dan mahalnya harga minyak goreng meski sudah kita siasati dalam produksinya tetap kita tidak bisa maksimal," ungkapnya.
Dede berharap kepada pemerintah agar bisa menurunkan kembali harga minyak goreng dan tersedia di pasaran.
"Saya berharap agar pemerintah bisa lebih memperhatikan rakyat kecil notabene UMKM bisa ditingkatkan dan mudah-mudahan minyak goreng bisa tersedia di pasaran dan harga yang terjangkau," harapnya. (Eron/act)
Load more