Banjar, Jawa Barat - Kasus Demam berdarah Dengue (DBD) di Kota Banjar, Jawa Barat sejak awal tahun hingga akhir Maret 2022 ini cenderung meningkat. RSUD Kota Banjar sejak Januari 2022 hingga akhir Maret 2022 ini mencatat sudah 32 orang yang sempat dirawat akibat DBD. Pasien didominasi oleh anak-anak kisaran usia 9-15 tahun.
"Data yang kami catat sejak Januari hingga Maret tahun ini sudah ada 32 warga yang dirawat akibat DBD dan didominasi oleh pasien anak-anak," ucap Wakil Direktur Pelayanan RSUD Kota Banjar, Furkon kepada tvonenews.com yang dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (25/3/2022).
Furkon menambahkan, dari 32 pasien tersebut semuanya tidak berawal dari Kota Banjar namun dari beberapa daerah seperti Ciamis, Pangandaran bahkan dari wilayah Cilacap, Jawa Tengah. Menjelang awal bulan April ini, dikatakan Furkon kasus cenderung menurun.
Antisipasi terjadinya lonjakan kasus DBD menjelang Ramadhan ini, Seksi Kedokteran dan Kesehatan (Si Dokkes) Polres Banjar melakukan fogging atau pengasapan di sejumlah titik. Gerakan Pemberantasan sarang Nyamuk (PSN) dengan pengasapan diawali di seluruh ruangan di Mapolres Banjar.
"Kami menghimbau kepada seluruh jajaran Polres Banjar dan warga agar waspada terhadap DBD, jangan lupa menerapkan PSN 3M Plus yakni menguras, menutup dan memanfaatkan barang limbah bekas agar tidak terbentuk sarang nyamuk," Ucap Kapolres Banjar, AKBP Ardiyaningsih.
Selain pengasapan di seluruh ruangan di Mapolres Banjar, petugas juga melakukan pengasapan di rumah dinas Kapolres, Wakapolres dan asrama personil Polres. PSN 3M ini merupakan program Dokkes Polda Jabar yang bekerjasama dengan Dokkes Polres Banjar.
"Kami diperintahkan untuk melakukan pengasapan untuk antisipasi terjadinya lonjakan kasus DBD dan ini adalah program bidang Dokkes Polda Jabar dengan Dokkes Polres Banjar," kata Kasubsi Penmas Humas Polres Banjar, Aipda Nandi Darmawaan.
Rencananya, pengasapan dan pemberantasan sarang nyamuk ini, nantinya akan digelar lintas sektor bekerjasama dengan Dinas Kesehatan setempat. Warga bisa melakukan kegiatan PSN tersebut dengan menguras tempat yang sering menjadi penampungan air seperti bak mandi, kendi, toren air, drum dan tempat penampungan air lainnya. Selanjutnya menutup tempat penampungan air dan memanfaatkan barang limbah juga menjadi upaya untuk memberantas sarang nyamuk. (Aditya Tri Wahyudi/ito)
Load more