Garut, Jawa Barat - Korban dugaan investasi bodong di Garut, ternyata bukan menyasar pada kaum mamah muda saja. Para gadis cantik milenial pun ikut tertipu. Mereka kini bingung harus ke mana mengambil modal yang telah ditanam. Para korban belum mendapat kepastian meski sudah melapor ke pihak kepolisian.
Korban dugaan investasi bodong yang dikelola Yomi Lashes Beauty Care terus bertambah, sebelumnya pada Rabu (30/3/2022), puluhan mamah muda cantik mendatangi Polres Garut untuk melapor. Mereka melapor ke polisi lantaran merasa dirugikan uang modal mereka tak bisa ditarik usai jatuh tempo.
Kini korban baru yaitu gadis cantik milenial mengaku menjadi korban bersama kakak dan anggota keluarganya yang lain.
Naluri Jatining Ati (25), atau akrab disapa Luri, gadis cantik warga Kampung Lampegan, Kelurahan Margawati mengaku sebagai korban investasi, seperti para kaum ibu muda cantik yang sudah melapor ke polisi.
"Jadi awalnya modalnya kecil, di slot pendek, cair. Kemudian modalnya dimasukin lagi, jadi yang diserahkan pengelola keuntungannya temponya 12 hari. Ya terus ditambahin ke modal yang ditanam, kalo yang slot pendek ini diberi keuntunganya 12 persen dari jumlah total modal, nah kalo yang slot 20 hari jatuh tempo keuntunganya 20 persen," kata Luri, Jumat (1/4/2022).
Ia juga menjelaskan bahwa selain dirinya, kakak dan keluarga ikut dalam investasi bermasalah tersebut.
"Saya selalu ikut yang sebulan, karena tergiur keuntungan persentasenya besar. Jadi kalo ingin yang keuntungan 20 persen minimal harus tanam invest-nya Rp 20 juta, mulai macet pembayaran bulan Maret pas pertengahan, pas tanggal 11 dan tanggal 24. Keluarga saya yang lain juga ikut banyak lah, soalnya disuruh pengelola untuk ikut promosiin invest ini," tambah Luri.
Luri sengaja menanam modal di investasi fiktif ini untuk bekal menikah. Namun tak disangka, dia malah terancam kehilangan semua tabungannya.
"Saya investasi supaya ada buat pegangan nikah, ya sebentar lagi kan mau nikah. Temen-teman saya juga sudah pada nanya ko bisa begini, jumlahnya yang saya pribadi tanam di inves ini Rp 24 juta, ya lumayan kalo buat saya," masih kata dia.
Sementara kuasa hukum korban mamah muda yang lain mengungkapkan modus pelaku dengan menjanjikan keuntungan besar dalam jangka singkat.
"Ya modusnya dengan waktu yang pendek biasa 2 minggu kini 12 hari bisa memberikan keuntungan yang besar, jadi menarik para korbanya dengan iming - iming keuntungan. Ya bayangkan dengan tempo 10 hari yang slot pendek masa bisa dapat keuntungan 10 persen, pasti tergiur lah para calon nasabah, " kata Soni Sonjaya, selaku kuasa hukum korban.
Pihak kepolisian kini masih mendalami dan memeriksa para saksi atas hebohnya investasi bodong ini. Kapolres Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono mengatakan telah menerima laporan.
"Polres Garut sudah menerima laporan tentang dugaan investasi bodong, kami ini masih dalam taraf penyelidikan, kita kumpulkan dulu keterangan-keterangan serta alat bukti," sahut Kapolres. (Taufiq/act)
Load more