Indramayu, Jawa Barat - Tak seperti biasanya, Langit malam di sekitar wilayah Kota Indramayu dan Balongan berwarna jingga membara, Sabtu (7/5/2022) malam. Nyala api membara tersebut berasal dari PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit VI Balongan. Kondisi tersebut pun langsung membuat warga heboh. Mereka khawatir Kilang Balongan kembali meledak dan terbakar seperti pada 2021 lalu.
"Takut pastinya kejadian lagi, apalagi itu apinya besar sekali," ujar salah seorang warga, Yosep (33) kepada tvOnenews.com melalui pesan singkat.
Sementara itu, saat dikonfirmasi, Relation and CSR PT KPI Refinery Unit (RU) VI Balongan Imam Rismanto, melalui pesan singkat, memastikan bahwa Kilang Balongan dalam kondisi aman.
Adapun api yang besar tersebut merupakan bagian dari proses pengoperasian kilang.
"Setelah Turn Around, ada tahapan yang bernama start up mas," ujar dia.
PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit VI Balongan melaksanakan start up atau pengoperasian Kilang pasca selesainya pelaksanaan Turn Around atau proyek perawatan Kilang.
Start up Kilang Pertamina RU VI Balongan sendiri dilakukan secara bertahap sejak akhir April 2022. Pada saat start up berlangsung maka akan ada kondisi dimana nyala api pada flare akan lebih besar dari biasanya disertai dengan suara yang juga lebih besar.
Area Manager Communication, Relation and CSR PT KPI Refinery Unit VI Balongan Imam Rismanto mengungkapkan nyala api yang terlihat lebih besar ini merupakan kondisi normal ketika tahapan start up Kilang dilakukan.
“Masyarakat tidak perlu khawatir terhadap kondisi ini , ini kondisi normal dan dilakukan dengan pengawasan aspek safety yang ketat”, tegas Imam melalui pesan singkat.
Imam menyampaikan, Flare merupakan bagian peralatan kilang Balongan yang berfungsi membakar gas sisa proses produksi kilang dan menjaga kestabilan operasional kilang, sehingga bisa melindungi Kilang Minyak dari ancaman tekanan berlebihan.
“Selain sebagai pengamanan, pembakaran gas flare bertujuan untuk meminimalisir pencemaran lingkungan karena apabila gas yang dibuang ke udara tanpa dibakar terlebih dahulu tentunya memiliki dampak negatif bagi lingkungan sekitar”, kata Imam.
Imam menjelaskan, pelaksanaan start up Kilang Balongan juga telah dikomunikasikan kepada para Kuwu di sekitar kilang Balongan. (oro/ade)
Load more