Garut, Jawa Barat- Wabah penyakit mulut dan kulit (PMK) yang menyerang sapi di tanah air mengancam keberlangsungan ekonomi peternak sapi di Daerah. Di Garut, sebanyak 381 ekor sapi dilaporkan sudah positif terjangkit PMK. Kini para peternak sapi harus menanggung beban dan terancam gulung tikar, karena sapi mereka tidak diperbolehkan dijual.
Engkus (52), peternak sapi asal Desa Wanajaya Kecamatan Wanaraja salah satunya. Ia mulai khawatir dengan kelangsungan usahanya, karena sebanyak 25 ekor sapi miliknya terkena wabah PMK.
Ia memang sedang berusaha melakukan pengobatan terhadap sapi peliharaannya, namun kebijakan Pemerintah melarang menjual dan menyembelih sapi terjangkit PMK, membuat Engkus was - was usahanya akan gulung tikar.
"Ga boleh dijual katanya, ya kata dinas. Sekarang saya berupaya mengobati dengan vitamin. Prosesnya penyuntikan 3 hari sekali, kemudian sapi yang kukunya terjangkit dilakukan pengobatan otodidak saja pak, " Kata Engkus, Peternak Sapi asal Wanajaya, Jumat (13/5/2022).
Engkus menambahkan, banyak dirinya kerap melakukan konsultasi dengan dokter hewan serta selalu berkomunikasi dengan peternak sapi lain di Garut yang juga terdampak.
"Sudah pada tahu, banyak ratusan sapi di Garut yang kena PMK, ya kita kan bukan ahli kesehatan hewan, jadi terus saja konsultasi sama dokter hewan supaya sapi piaraan kami bisa segera sembuh, " tambah Engkus.
Engkus dan peternak sapi berharap lekas ada solusi terbaik dari pemerintah mengenai wabah PMK ini.
Load more