Bandung - Dalam acara Karya Kreatif Jabar (KKJ) dan Pekan Kerajinan Jawa Barat (PKJB) keempat yang digagas Bank Indonesia, Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil yang menjadi perwakilan Jabar mendorong para pelaku UMKM di Jawa Barat menerapkan gaya hidup hemat atau rendah karbon.
Menurutnya gaya hidup hemat karbon ini bisa dimulai dengan memilih bahan baku lokal dalam proses produksi produk UMKM.
"Kalau bisa upayakan bahan baku lokal daripada beli impor. Itu sudah menghemat karbon," kata Ridwan Kamil saat menghadiri pembukaan acara Karya Kreatif Jabar (KKJ) dan Pekan Kerajinan Jawa Barat (PKJB) 2022 di Kota Bandung, Sabtu.
Dalam Kegiatan tersebut Kang Emil menjadi perwakilan Jabar dan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jabar ini menampilkan produk premium dari 87 UMKM kreatif mulai kriya, fashion, kuliner, dan industri kreatif.
KKJ dan PKJB kali ini mengusung tema "Ekonomi Hijau dan Keuangan Inklusif Untuk Percepatan Ekonomi Berkelanjutan".
Dalam kesempatan itu, Ridwan Kamil menuturkan istilah Ekonomi Hijau kerap disalahartikan oleh masyarakat yang hanya menggagap istilah tersebut sebagai aktivitas daur ulang.
"Tema tahun ini mengusung ekonomi hijau. Saya ingin mengingatkan karena kata hijau ini seringkali tidak dipahami, disangkanya hanya mendaur ulang," kata Kang Emil.
Padahal, definisi hijau adalah aktivitas manusia yang rendah karbon. Menurut Kang Emil, gaya hidup masyarakat saat ini terbilang boros karbon karena masih mengandalkan bahan bakar bensin yang didapat dengan cara mengeruk perut bumi.
Volume karbon berlebih mengakibatkan pemanasan global atau efek rumah kaca. Hal ini membuat cuaca tak menentu dan sulit diprediksi, sehingga mengancam ketahanan pangan.
"Karbon berlebih membuat cuaca menjadi tak menentu, maka panen susah diprediksi dan bisa mengancam ketahanan pangan. Potensi tsunami juga menjadi tinggi," katanya.
Dirinya pun menginginkan penjualan produk supaya dimaksimalkan terlebih dulu untuk pasar lokal.
Misalnya, Produk UMKM dari Bogor bisa memprioritaskan di pasar Jabodetabek yang dapat menghemat penggunaan karbon.
"Jadi untuk ekonomi hijau, mari maksimalkan kekuatan lokal, resources-nya lokal, jualan di level lokal, dan kalau bisa energinya juga energi hijau, yaitu memanfaatkan panas bumi, energi matahari, air, angin, dan sebagainya," katanya.
Adapun tujuan digelar KKJ dan PKJB 2022 untuk mendorong perluasan akses pasar UMKM, mendorong transisi UMKM menuju ekonomi hijau yang berkelanjutan, serta mendorong UMKM menerapkan ekonomi syariah.
Akses keuangan UMKM juga dibuka seluas-luasnya melalui business matching bersama perbankan, serta digitalisasi UMKM.
"Mudah-mudahan semangat inilah yang mewarnai kebanggaan Jabar," ujar Kang Emil.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Salahudin Uno turut mengapresiasi KKJ dan PKJB 2022.
Dalam sambutan virtualnya, Sandiaga berharap semakin banyak pelaku industri kreatif dan UMKM yang mendukung pariwisata di Jabar.
"Selamat atas diselenggarakannya Karya Kreatif Jabar dan Pekan Kerajinan Jawa Barat 2022, semoga semakin banyak pelaku industri kreatif dan UMKM dapat mendukung sektor pariwisata," tuturnya.
Sandiaga optimistis gelaran tersebut mendukung kebangkitan ekonomi dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya.
Apresiasi juga turut disampaikan oleh Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki.
Sesuai dengan tema keuangan inklusif, dalam KKJ dan PJKB 2022 juga dilakukan penandatanganan akad kredit antara UMKM dengan tujuh perbankan.
Selama tiga hari ke depan, KKJ dan PKJB 2022 akan diisi dengan talkshow dan workshop menghadirkan berbagai ahli.
Selain itu aneka informasi lengkap tentang wisata Jabar, event G20, layanan perbankan, serta hiburan dari sejumlah musisi.(ant/akg)
Load more