Jakarta - Emmeril Khan Mumtadz yang merupakan anak pertama dari gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dilaporkan hilang terseret arus saat sedang berenang di sungai Aare, Bern, Siwss pada kamis (26/5).
Diketahui Emil Kahn Mumtamadz atau yang kerap disapa Eril dan keluarga sedang berkunjung ke Swiss dalam rangka mencari kampus untuk menlanjutkan studi S2 nya.
Pada saat itu Eril sedang berenang di sungai Aare bersama dengan adik dan temanya,
namun saat akan naik ke permukaan Eril terseret oleh derasnya arus sungai Aare.
Sempat dilakukan pencarian selama kurang lebih enam jam pada kamis waktu setempat namun pencarian harus dihentikan karena kondisi hari yang sudah gelap menyulitkan tim SAR dalam melakukan pencarian.
Pencarian pun dilanjutkan pada jumat pagi tim SAR gabungan terus melakukan pencarian terhadap eril dengan memperluas area pencarian dengan menyisir area permukaan dan bawah sungai.
Berdasarkan keterangan resmi Kedutaan Besar Indonesia di Bern, mengatakan jika pencarian hari ketiga dilakukan secara intensif oleh tim gabungan yang dipimpin polisi maritim kota Bern.
Dalam pencarian ini dikerahkan drone thermal yang bisa medeteksi suhu dan perahu untuk menyisir beberapa area penting di sepanjang sungai Aare.
"Pencarian Hari ketiga, dilakukan secara intensif dengan perahu dan drone di beberapa lokasi penting sepanjang sungai Aare, Penyelam pun dikerahkan di beberapa lokasi yang dapat diakases di sepanjang sungai," Dikutip dari keterangan resmi Kedubes Indonesia di Bern, Swiss.
Selain itu diturunkan sejumlah penyelam dibeberapa lokasi di sungai Aare untuk mencari keberadaan Eril. Namun hingga sabtu sore pencarian belum membuahkan hasil, hal tersebut di sampaikan oleh Kepala Polisi Maritim Urs Kaller dan Kepala Polisi kota Bern Thomas Mueller kepada pihak keluarga.
Pencarian Emmeril Khan Mumtadz kemungkinan akan terus berlanjut hingga batas waktu yang tidak ditentukan. Pihak kepolisian sungai Swiss mengatakan jika mereka akan terus melakukan pencarian terhadap hilangnya Eril, karena sudah menjadi tugas mereka untuk melakukan pemantauan di Area sungai Aare, Bern.
Eril ditemani oleh keluarga sedang berada di Swiss dalam rangka mencari kampus untuk melanjutkan studi S2 nya, sembari menikmati keindahan kota swiss pada saat itu eril bersama adik dan kerabatnya berenang di kawasan sungai Aare, namun ketika hendak naik ke permukaan Eril hanyut terseret derasnya arus sungai.
Pihak keluarga melalui paman dari Eril yaitu Elpi Nazmuzzaman menjelaskan kronologi sebelum Eril bersama adik dan kerabatnya berenang, ia mengatakan jika Eril memastikan terlebih dahulu area mana saja yang aman untuk berenang karena mengingat arus sungaii Aare pada saat itu cukup deras.
Eril pun melarang adik dan kerabatnya untuk lompat dari jembatan dimana itu merupakan Spot favorit para wisatawan yang berkunjung ke sungai aare untuk melompat.
"Sebelum berenang Eril memastikan titik mana yang paling aman, bahakan titik jembatan langsung coret, itukan spot favorit, terus tepat turunnya juga dipastikan yang ada tangga, beliau juga memastikan utuk tidak ada yang loncat" ujar Elpi dalam konferensi pers virtual pada sabtu (28/5).
Sang paman mengatakan jika eril merupakan anak yang aktif dan bertanggung jawab, menurutnya eril merupakan anak yang rajin berolahraga dan juga berenang.
Elpi mengatakan jika Eril memiliki sertifikat diving atau menyelam yang membuat dirinya bisa mengukur dan dan menilai arus, bahkan selain memastikan lokasi mana saja yang aman untuk berenang Eril pun menentukan siapa saja yang boleh ikut berenang.
"Eril termasuk pemuda rajin olahraga, bisa berenang, beliau punya sertifikat diving sehingga memiliki kemampuan untuk menilai dan mengukur arus, beliau juga memastikan siapa saja yang layak turun dan tidak layak turun, pada saat itu maksimal 3 orang," lanjut Elpi.
Eril sebelumnya dilaporkan menghilang pada kamis pagi waktu setempat saat sedang berenang di sungai Aare, Bern, Swiss. Pencarian terhitung sudah memasuki hari ketiga namun sampai saat ini belum memuahkan hasil seperti yang di harapakan. (akg)
Load more