Garut, Jawa Barat - Wakil Bupati (Wabup) Garut Helmi Budiman mengatakan, hingga saat ini penimbangan balita yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten (Pemdakab) Garut baru mencapai angka 90 persen, 16 persen di antaranya merupakan balita stunting.
“Yang terbesar, terbanyak itu Garut Kota ini ya kemudian juga Limbangan dan Wanaraja. Nah ini apakah ini juga ada hubungan dengan kemiskinan kota ya, karena kan kalau di kampung itu walaupun tidak mampu mereka mungkin masih ada makanan-makanan (yang) disiapkan oleh alam gitu ya. Masih ada ke kebun, ke sawah, ke mana gitu,” ucap Helmi dikutip Jabarprov, Sabtu(02/07/2022).
Berkaitan dengan hal tersebut, pihaknya akan menugaskan dinas terkait untuk menganalisa mengapa 3 daerah tadi yang notabene berada di wilayah perkotaan, namun memiliki angka stunting yang cukup tinggi.
Ia mengungkapkan, jika nantinya data dari Bulan Penimbangan Stunting (BPS) sudah terkumpul semuanya, pihaknya akan menindaklanjuti hal tersebut dengan melakukan pemberian makanan tambahan bagi balita yang mengalami stunting.
“Ya kalau stunting itu pasti harus diberikan makanan nggak ada acara lain, kasih makanan, makanan itu apa yang harus kita berikan? Hasil penelitian ternyata yang harus kita berikan itu adalah yang banyak protein. Jadi kenapa ? karena hasil penelitian protein yang jarang dikonsumsi oleh anak-anak kita yang terkena stunting nah protein ini lah yang kita coba (berikan) tadi (seperti) telur ya, kemudian juga susu ya daging,” ujarnya.
Selain dari angaran desa (APBDes), Pemdakab Garut pun, lanjut Helmi, melalui APBD menganggarkan hal yang sama, serta ditunjang juga partisipasi masyarakat.
"Saya kira partisipasi masyarakat tidak usah menunggu kalau misalkan ada yang stunting ya itu bisa kita segera berikan makanan," katanya.
Load more