Depok, Jawa Barat - Usai hujan deras yang mengguyur Kota Depok pada Jumat kemarin, perumahan Villa Pamulang, Pondok Petir, Bojongsari terendam banjir hampir setinggi 2 meter pada Sabtu (16/7/2022). 

Ada satu RW yakni RW 12 yang terendam banjir dan mengharuskan warganya dievakuasi.

Tampak petugas gabungan dibantu relawan sudah bersiaga dengan perahu karet untuk mengevakuasi warga serta mengantarkan logistik. Bahkan ada lansia yang menggunakan kursi roda serta ibu dengan bayi yang harus dievakuasi ke tempat yang lebih aman.

kepala UPT Dinas Damkar Bojongsari, Munadi mengatakan pihaknya telah mengerahkan 5 personel dengan 1 perahu karet dibantu dengan relawan untuk melakukan evakuasi.

"Relawan juga masih banyak yang datang, buktinya hari ini ada sampai 6 perahu karet. Tadi kami lihat yang terdalam itu sampai 2 meter," kata Munadi.

Di antara para warga juga ada yang tidak berkenan dievakuasi dengan berbagai alasan seperti rumahnya berlantai dua sehingga dianggap aman. 

"Ada sebagian yang takut ninggalin rumah karena takut kehilangan barang berharga," ucapnya.

Ketua RW 12, Kiswanto menuturkan 9 RT di lingkungannya yang terdampak banjir. Total ada 450 kepala keluarga dengan 1.700 jiwa. 

Menurutnya, banjir ini termasuk yang terparah setelah 2002 silam. Banjir ini juga disebabkan Kali Angke yang meluap.

"Dan ini adalah banjir yg terbesar itu dari wilayah RW 12 hampir ada 450 KK. Kalo dihitung secara jiwa, hampir 1700 jiwa itu yang terdampak," kata Kiswanto saat ditemui di lokasi.

Masyarakat yang dievakuasi kemudian dibawa ke 2 posko yang sudah disediakan. Di sana juga dilengkapi dengan dapur umum dan tenaga medis dari Puskesmas untuk mengecek kesehatan warga. 

Beruntung tidak ada korban jiwa maupun warga yang sakit akibat banjir ini.

"Posko evakuasi termasuk dapur umum kita bikin 2. Jadi kita masing-masing posko ada di titik ujung timur dan barat karena bentangan banjir ini dari RW 11 dan 12," ungkapnya.

Ia juga berharap agar pemerintah memberikan perhatian lebih lantaran lokasi vila Pamulang sudah sering terendam banjir jika hujan besar melanda. Pihaknya mengaku memiliki alat penyedot air namun sedang rusak sehingga banjir kali ini terbilang lama surutnya. 

"Kami punya genset buat nyedot air namun rusak. Kami harap pemerintah mau membantu memberikan bantuan genset supaya kalo hal seperti ini terjadi lagi, kami bisa sedot airnya jadi banjirnya cepat surut," tandasnya. (mka/ree)