Garut, Jawa Barat- Wakil Gubernur Jawa Barat UU Ruhzanul Ulum meminta warga terdampak banjir yang masih bermukim di bantaran sungai untuk sadar pindah pemukiman. Hal itu ia ungkapkan karena bahaya banjir di masa datang akan mengancam keselamatan warga.
Saat UU bertanya ke pengungsi apakah mau betah dengan kondisi berbahaya, pengungsi menjawab beragam, ada yang menyatakan betah ada juga yang ingin pindah pemukiman.
"Daerah yang dianggap berbahaya dimohon pindah ke tempat yang lebih aman, saya sudah bertahan kepada beberapa warga, ada yang mau ada juga yang tidak. Ini betul tanah sendiri, pindah itu bukan akan dimiliki oleh pemerintah tetapi demi kebaikan, demi kenyamanan dan demi keselamatan keluarga maupun pribadi. Pemerintah ini sayang kepada masyarakat, bukan berarti apa-apa untuk kemaslahatan bersama. Di sini sudah beberapa kali terjadi banjir masa mau begini lagi, "kata UU Ruhzanul Ulum, Wakil Gubernur Jawa Barat, Minggu (17/7/2022), di lokasi bencana Dayeuh Handap.
Uu juga menambahkan di Jawa Barat terdapa 3 titik bencana yang berbarengan, yaitu Garut, Bekasi dan Bogor.
"Yang saya terima ada 3 Kabupaten, yaitu Garut, Bogor dan Bekasi. Semuanya bencana, parah atau tidaknya bukan kata kita, tapi yang merasakan, "tambah UU.
Usai meninjau lokasi bencana di Garut, Wagub Jabar rencananya akan meninjau lokasi bencana di Kabupaten lain.
Banjir yang melanda 20 desa di Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat, telah surut pada Sabtu (16/7). Tidak ada laporan korban jiwa atau pun luka-luka akibat insiden ini.
Pemutakhiran data di Pusdalops BNPB(16/7), banjir berdampak pada 142 KK atau 478 jiwa, sedangkan warga masih mengungsi sebanyak 109 KK. Mereka yang mengungsi berada di beberapa titik, seperti RSUD dr. Slamet dan rumah kerabat. Selain berdampak pada warga, banjir mengakibatkan sejumlah kerusakan.
Tercatat rumah rusak berat sebanyak 9 unit, sedangkan terdampak 295 unit. Selain itu, infrastruktur terdampak berupa fasilitas Pendidikan 2 unit, fasilitas umum 4 unit, dan akses jalan terputus di Kampung Ujung. Pantauan petugas menyebutkan genangan di jalan tersebut antara 10 – 70 cm.
Sebelumnya diinformasikan banjir merendam 20 desa yang tersebar pada 8 kecamatan di Kabupaten Garut, pada Jumat (15/7). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut melaporkan banjir dipicu oleh hujan lebat yang terjadi sejak Jumat malam (15/7), pukul 20.00 WIB.
Adapun 20 desa yang terdampak adalah Desa Cibodas di Kecamatan Cikajang, Desa Peminggir, Desa Kota Kulon, Desa Ciwalen, Desa Muara Sanding, dan Desa Sukamantri di Kecamatan Garut Kota. (thh/ebs).
Load more