"Kami ingin agar penggusuran tanah atau garapan masyarakat ini harus ada bayar ganti untung, sesuai dengan apa yang dicanangkan oleh Pak Jokowi selaku Presiden. Masyarakat yang ada disini yang terkena dampak langsung tujuannya agar masyarakat ini segera dibayar," kata Muhamad Taher.
Aksi yang dilakukan saat ini, lanjut Taher, ia menuntut kepada pemerintah dan pihak terkait membayar ganti rugi. Baik kepada warga sebagai penggarap, juga kepada pemilik alas hak lahan yang digarap warga.
"Negara lebih tahu dan lebih memahami haknya para penggarap dan hak pemilik surat alas hak berapa yang harus dibayar, sepanjang tidak dibayar selama itu juga kami akan berjuang," katanya.
Aksi mogok makan serta tutup mulut itu, kata Taher, rencananya akan dilakukan selama 3 hari sampai permohonan mereka dipenuhi. Jika tidak digubris, mereka berencana akan melakukan aksi longmarch ke Jakarta untuk bertemu Presiden Joko Widodo.
Halaman Selanjutnya :
"Jika tuntutan tidak dipenuhi, kami akan longmarch ke Jakarta untuk menemui bapak Presiden Republik Indonesia dan Menteri ATR/BPN," ucapnya. (lsr/ade)
Load more