Diharapkan juga bisa resosialisasi agar para mantan napiter dan mantan kombatan bisa berbaur dengan berbagai macam masyarakat dari semua lapisan.
Saat ini, kata Arif, para mantan napiter sudah berikrar dan secara sadar mencintai NKRI atas dasar bimbingan dari Densus 88 Antiteror Polri.
"Ini merupakan bentuk internalisasi nilai-nilai Pancasila dan resosialisasi mereka bisa bersama-sama berkumpul dengan berbagai macam masyarakat. Inilah bentuk pendampingan dan pembinaan kita selama ini. Mereka secara sadar sudah menyatakan mencintai negara kita Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan disitulah mereka mau memberikan wujud bahwa kita ini sudah sadar tanpa ada paksaan. Mereka punya kontribusi membangun wilayahnya masing-masing," ujarnya.
Pada pelaksanaan upacara bendera ini, lanjut Arif, para mantan napiter yang hadir berjumlah 75 orang.
Ia menginginkan seluruh mantan napiter se-Jawa Barat ikut andil dan hadir dalam kegiatan tersebut.
Tetapi mengingat keterbatasan tempat, jadi tidak memungkinkan untuk dihadirkan seluruhnya.
Pihaknya memilih pondok pesantren Hamalatul Qur'an karena memiliki sejarah tersendiri.
Load more