"Awalnya si korban memperlihatkan warung ke saya, saya kan belum tahu kasusnya apa. Ternyata saya tanya - tanya, ternyata ia (korban) dicabuli. Katanya diraba-raba sampai dicolok. Gatau tangan gatau apa, bilangnya panjang. Bilangnya katanya sampai sakit perut," pungkas Tasdikin.
Sementara itu, Kapolsek Mangkubumi, Polres Tasikmalaya Kota, IPTU Hartono mengatakan, setelah menerima laporan dari masyarakat pihaknya langsung mendatangi lokasi. Saat polisi tiba, massa sudah mengepung pelaku yang berada di pos satpam perumahan dan nyaris babak belur diamuk massa.
"Kami menerima informasi bahwa ada seorang yang diduga melakukan perbuatan cabul diamankan oleh warga. Kemudian kami yang piket langsung meluncur ke lokasi. Saat kami ke sana, pelaku diamankan di pos satpam perum kacapi. Ternyata benar, waktu itu warga sudah berkumpul rame-rame di sana. Kemudian, untuk tindak lanjut langsung diamankan ke kantor Polsek," kata Iptu Hartono, Kamis (25/08/2022) malam.
Menurut Hartono, karena di lokasi massa semakin beringas, pihaknya membawa pelaku ke Mapolsek Mangkubumi. Saat diinterogasi oleh penyidik, pelaku mengakui perbuatannya. Pelaku memasukkan jarinya ke dalam anus korban. Saat ini, kasusnya dilimpahkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota.
"Kami lakukan interogasi, ternyata benar bahwa kejadian tersebut benar terjadi. Selanjutnya, untuk penanganan didorong ke Polres Tasikmalaya Kota oleh unit PPA," ucap Hartono.
Hasil pemeriksaan sementara, korban dan pelaku diduga sudah lama saling kenal. Namun, yang menjadi miris adalah korban mengalami keterbelakangan mental atau autis.
"Korban dan pelaku laki-laki. Kalau pelaku sendiri berinisial AN. Pelaku dan korban, karena si korban memiliki keterbelakangan mental atau autis, kemungkinan udah kenal lama," pungkas Hartono. (ddn/ade)
Load more