Cirebon, Jawa Barat - Produksi garam rakyat di Kabupaten Cirebon semakin terpuruk dan produktivitasnya cenderung mengalami penurunan yang cukup signifikan.
Namun, di tahun 2020 mengalami penurunan signifikan, yakni hanya memproduksi sekitar 2.600 ton dan di tahun 2021 anjlok hanya memproduksi 1.200 ton.
Hal itu karena beberapa faktor seperti dampak pemasaran yang minim selama pandemi dan pengaruh alam seperti air pasang atau rob.
Kabid Perikanan Tangkap DKPP Kabupaten Cirebon Jamaludin mengatakan penurunan produksi garam terjadi sejak dua tahun kemarin. Bahkan, di tahun ini juga seharusnya menjadi tahun panen raya.
"Harusnya bulan Juli dan Agustus sebagai bulan tahun panen raya. Namun, baru 8 kecamatan yang bisa memanen. Sisanya gagal panen akibat kena air pasang rob,” ujarnya, Selasa (30/8/22).
Sementara di tahun 2022 ini, jumlah produksi garam belum bisa ditetapkan karena masih terus dilakukan pendataan di setiap tambak garam yang ada. (esn/nsi)
Load more