Kota Bogor, tvOne
Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat kedatangan Indonesia Infrastucture Finance (IIF) dari Kementerian Keuangan untuk membicarakan rencana skema pembiayaan pembangunan infrastruktur dan moda transportasi koridor I trem yang mencapai Rp1,2 triliun.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto dalam jumpa pers bersama pihak IFF, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) dan PT KAI, Rabu, mengatakan rencana trem menggantikan moda transportasi konvensional kini telah masuk pada fase pembiayaan.
"Kajian-kajian sudah semakin matang. Sekarang kita masuk fase pembiayaan, bersama dengan IIF ini Pemerintah Kota Bogor melalui Perumda Trans Pakuan akan mengelaborasi pendanaan," kata Bima.
Bima mengemukakan pendanaan moda trem akan melalui investasi dari pihak swasta tanpa mengandalkan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) serta anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
Dalam merealisasikan pergeseran moda transportasi angkutan umum kota (angkot) ke trem di tengah kota, kata Bima, integrasi Light Rail Transit (LRT) dari Jakarta, Cibubur hingga Bogor yang masuk ke dalam Kepres Nomor 55 tahun 2018 tentang rencana induk transportasi Jabodetabek akan sampai Baranangsiang di Kota Bogor.
Selanjutnya, dari Baranangsiang menuju pusat kota akan disambung oleh operasional koridor I trem.
Load more