"Memang ikan yang mati di sini, tidak dikonsumsi tapi dikuburkan, karena banyak yang mati jadi dikubur dalam 1 lubang yang sama, tapi di jejer tidak ditumpuk," bebernya.
Didi juga menegaskan, hasil lab dari ikan dewa akan diinformasikan ke publik, setelah 3 sampai 4 hari ke depan.
"Kita tunggu saja hasil labnya, jangan berasumsi sendiri," tukasnya.
Kuncen objek wisata Cibulan, Ujang, mengaku hal ini tidak biasa terjadi, sebab ikan yang mati hanya 2 sampai 3 ekor per tahun.
"Biasanya hanya 2 sampe 3 ekor, itu juga dalam kurun waktu setahun, tapi ini 3 hari sudah 30," ungkapnya.
Diketahui dari cerita masyarakat yang berkembang, ikan dewa di Cibulan merupakan jelmaan 1000 Prajurit Prabu Siliwangi. (esn/act)
Load more