Tasikmalaya, Jawa Barat - Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Yang berlaku sejak hari Sabtu (03/09/2022) lalu, berimbas pada kenaikan tarif Angkutan Kota (Angkot) di Kota Tasikmalaya, Senin (05/09/2022). Meskipun tarif yang dinaikan tidak terlalu tinggi, tetapi berimbas terhadap semakin sepinya penumpang.
Seperti halnya yang dirasakan Ade Kurniawan (34), salah seorang sopir angkot 017 jurusan terminal Pancasila - Sindanggalih. Ia mengaku langsung berinisiatif menaikan tarifnya sambil menunggu penyesuaian dari Pemerintah Kota melalui Organisasi Angkutan Darat (Organda). Untuk kenaikan tarif sendiri, saat ini rata-rata tarif angkot mengalami kenaikan Rp.1000 diterapkan kepada penumpang anak sekolah, maupun masyarakat umum.
"Kita udah naik tarif mah, cuma nunggu dari organda. Ini inisiatif sesuai arahan dari ketua jalur, baru hari ini dinaikkan. Saat ini tinggal nunggu perwalkot aja," kata Ade Kurniawan, Senin (05/09/2022) sore.
Menurut Ade, adanya kenaikan tarif sebesar Rp1000 tersebut, berimbas juga semakin sepinya penumpang. Menurutnya, sebelum harga bbm naik juga penumpang sudah sepi, ditambah adanya kenaikan bbm penumpang pun semakin sepi.
"Iya sejak tarifnya naik ini sepi, ya kan sebelum naik juga udah sepi. Sekarang tarifnya naik tambah sepi aja. Tapi alhamdulillah masih ada anak SD SMP yang masih naik angkot. Keluhan dari penumpang sih pasti ada, cuman ya mau gimana lagi," ucap Ade.
Hal senada diungkapkan Candra (32), salah seorang sopir angkot 012 jurusan terminal Pancasila - Awiluar. Ia mengaku menaikan tarif angkotnya Rp1000 akibat tingginya harga bbm saat ini. Meski ia sendiri belum merasakan dampak, tetapi ia khawatir adanya kenaikan tarif ini membuat penumpang semakin sepi.
"Per hari ini, tarif naik seribu. Kalau kata saya sih sama aja ya, kan kemarin-kemarin juga sepi penumpang mah. Tapi saya khawatirnya beberapa hari ke depan, masyarakat gak naik angkot akibat naik seribu," ungkapnya.
Load more