Garut, Jawa Barat - Buntut kenaikan harga BBM atau bahan bakar minyak subsidi dan non-subsidi membuat para pengusaha angkutan umum dalam kota merugi, mereka berencana melakukan mogok karena tarif angkot belum ikut naik. Organisasi Angkutan Darat (Organda) Garut, hari ini, Selasa (6/9/2022) mulai mengusulkan rencana kenaikan tarif angkutan umum sebesar 40 persen kepada Dinas perhubungan (Dishub) Garut.
Keluhan para pengusaha dan sopir angkutan umum dalam kota di Garut mulai bergejolak pasca-kenaikan harga BBM subsidi. Mereka mengadukan keluhan kerugian kepada Organda agar dilakukan penyesuaian tarif baru.
Organda Garut hari ini mengusulkan kenaikan tarif angkutan dalam kota sebesar 40 persen, susuai keinginan para pengusaha dan sopir angkot.
"Mengusulkan kenaikan tarif angkutan umum dalam kota sebesar 40 persen, siang ini akan ada rapat dengan Dishub, namun finaliasi soal berapa kenaikan tarifnya besok," kata Yudi Nurcahyadi, ketua Organda Garut, Selasa (6/9/2022), saat dihubungi.
ia juga menjelaskan bahwa usulan kenaikan tarif ini atas keluhan para pengusaha dan sopir angkot dalam kota.
"Contoh angkutan umum jurusan Karangpawitan-Terminal Guntur yang tadinya Rp3.000, diusulkan tarif dinaikkan 40 persen," tambah Yudi.
Pemerintah Kabupaten Garut, melalui Dinas Perhubungan saat ini tengah menyusun rencana kenaikan tarif angkutan perkotaan (angkot), penyesuaian terkait naiknya BBM subsidi. Meski masih dalam tahap perencanaan, skema pemberian subsidi kepada sopir angkot pun sudah disiapkan bila tarif kemudian tidak dinaikan.
Kepala Dinas Perhubungan Garut Aah Anwar menyebut bahwa terkait kenaikan tarif angkot hari ini akan dibahas langsung dengan Bupati Garut, Rudy Gunawan. Pembahasan yang dilakukan sesuai dengan kesepakatan dengan Organda Garut yang memberi waktu dua hari setelah mereka membatalkan rencana aksi mogok.
“Kita minta waktu ke organda 2 hari, agar tidak mogok, semoga hari ini sudah siap (terkait kenaikan tarif angkutan). Kita akan upayakan percepat kenaikan tarif agar tidak ada subsidi (bagi sopir angkot),” kata Aah Anwar.
Skema subsidi bagi sopir angkot, dijelaskan Aah, memang sudah disiapkan bila kemudian hasil dari pembahasannya menunjukkan tidak ada kenaikan tarif angkot. Namun di antara pilihan subsidi dan kenaikan tarif, Organda Garut dalam pertemuan terakhir dengan pihaknya, meminta kenaikan tarif. (thh/act)
Load more