Garut, Jawa Barat – Seorang santri di Garut dianiaya 16 santri lainnya. Pengasuh pondok pesantren (ponpes) membenarkan insiden itu dipicu karena spontanitas. Ini disebabkan adanya barang santri yang hilang.
Orang tua AH dipanggil ke pesantren. Lalu, orang tua AH juga sudah mengembalikan barang yang diduga dicuri oleh anaknya.
"Orang tuanya hadir di sini. Kita klarifikasi terkait segala halnya, kronologis dan lain sebagainya," ujarnya.
Mulanya, orang tua AH mengaku anaknya menjadi korban penganiayaan 16 santri lainya.
Bahkan, dia sudah melaporkan perbuatannya ke Mapolres Garut karena anaknya mengalami luka lebam di sekujur tubuh dan kepala.
“Luka lebam di belakang terus benjol di kepala. Kalau kata dokter, kalau tidak ada rambut sudah benjol semua. Terus di dalam telinga bocor. Sekarang sudah tidak jadi santri lagi ya. Gantung statusnya," kata Neneng, ibu korban, Selasa (13/9/2022).
Load more