Garut, Jawa Barat - Ratusan tenaga kesehatan (nakes) perawat dan dokter di RSUD dr. Slamet Garut mengaku belum menerima intensif Covid-19 selama 11 bulan.
Mereka berencana akan mempertanyakan hal ini kepada DPR RI dan Kementerian Kesehatan karena pihak rumah sakit mengklaim tak memiliki uang.
Hal itu dikatakan para nakes setelah beberapa kali melakukan rapat dan audiensi dengan manajemen rumah sakit.
"Sudah beberapa kali kita rapat dan audiensi dengan manajemen tapi hasilnya nihil. Jika dulu pemerintah pusat lewat presiden tak memberi janji akan intensif Covid-19, ya kita tidak akan menagih hak kami,” kata nakes yang minta namanya tidak dicantumkan, Senin (3/10/2022).
Mereka mengaku ingin mengadukan hal ini kepada DPR RI dan Kemenkes.
"Bukan kami takut akan manajemen. Identitas kami akan dibuka nanti saat bertemu dengan DPR RI di Senayan bersama Kementerian Kesehatan. Berdasarkan Kemenkes Nomor HK.0107/Menkes/770/2022 intensif Covid-19 bagi dokter spesialis, yaitu Rp 15 juta, peserta PPDS Rp 12,5 juta, dokter umum Rp 10 juta, perawat dan bidan Rp 7,5 juta dan tenaga kesehatan lainya Rp 5 juta. Itu intensif tiap bulan yang harus diterima oleh nakes. Nyatanya sejak bulan November kami tidak menerima intensif itu," ujarnya.
Load more