Sukabumi, Jawa Barat - Puluhan rumah terancam hanyut usai banjir bandang meluapnya Sungai Cibareno, Minggu (9/10/2022) pukul 17.30 WIB.
Sungai Cibareno merupakan sungai yang menjadi pembatas antara Provinsi Jawa Barat dengan Provinsi Banten.
Kepala Desa Pasir Baru Hidayah mengatakan selain rumah warga, beberapa hektare sawah di Kampung Cilumayan juga kena imbasnya.
"Rumah yang terdampak banjir bandang ini, yaitu dua hanyut dan yang satu lagi rusak parah. Pesawahan sekitar 3 hektare dan kebun palawija juga. Sekarang yang terancam hanyut itu atas laporan RT sekitar 66 KK yang terancam hanyut," ujarnya saat ditemui di lokasi kejadian, Senin (10/10/2022).
Hidayah menjelaskan meluapnya Sungai Cibareno bukan kali pertama kalinya.
Ini merupakan akibat tidak adanya perbaikan terhadap tanggul yang berada di Kampung Cilumayan sehingga berakibat fatal bagi masyarakat.
"Ini kesekian kalinya banjir bandang akibat meluapnya Sungai Cibareno. Dulu pernah terjadi juga. Informasi dihimpun oleh kami tahun 1995 bahkan lebih parah. Padahal kejadian ini sangat mengancam warga yang jumlah penduduknya di sini (Kampung Cilumayan) sekitar 450 orang dengan jumlah 160 KK di sini," terangnya.
"Sebetulnya langkah dari desa sudah berusaha mengajukan pembangunan tanggul melalui proposal ke dinas terkait dan melalui rekomendasi dari Pak Camat ke kabupaten dan provinsi. Sebetulnya itu dari awal tahun 2020 kejadian tetapi tidak ada respons dari pihak pemerintah baik dari kabupaten, provinsi maupun pusat," jelasnya.
Hidayah menjelaskan kejadian rumah tergerus bukan kali ini saja. Menurutnya, tidak ada tanda-tanda untuk realisasi tentang masalah pembangunan dari dampak banjir bandang ini. Padahal ini sangat penting dan warga pun sangat mengharapkan.
"Karena intensitas hujan masih besar di wilayah utara, saya menghimbau kepada warga agar tetap berjaga-jaga dan antisipasi,” pungkasnya. (raa/nsi)
Load more