Bandung, Jawa Barat - Pendiri Mualaf Center Indonesia (MCI) Steven Indra Wibowo atau yang disapa Koh Steven dimakamkan di Tempat Pemakaman Firdaus Memorial Park, Ujung Berung, Kota Bandung, Sabtu (15/10/2022) siang, sekitar pukul 11.40 WIB.
Serta sempat dilarikan ke rumah sakit di Wonokromo, Surabaya, namun disebutkan juga bahwa saat itu meninggal dunia di rumah sakit tersebut.
Dari pantauan dilapangan,selain dihadiri kerabat dan keluarga almarhum, sejumlah tokoh, dan beberapa artis seperti Arie Untung dan Rizal Armada, Ustaz Yusuf Mansur mantan gubernur Jawa Barat Ahmad Heriawan, juga terlihat ada di lokasi pemakaman.
Suasana penuh haru mengiringi proses pemakaman almarhum Koh Steven, dimana terlihat istrinya yang bernama Nuri bersama 3 orang anak perempuan.
Ustaz Kholid yang mewakili keluarga Koh Steven menyampaikan, kepergian Koh Steven harus dilepas dengan ikhlas. Keluarga juga meminta maaf jika selama masa hidupnya, Koh Steven pernah melakukan kesalahan dan kekhilafan.
"Sama-sama kitakan lepas beliau dan ikhlaskan beliau semoga beliau khusnul khatimah. Mewakili seluruh keluarga ayah, istri, putra putri beliau, mengucapkan permohonan maaf sebesar-besarnya sedalam-dalamnya, pasti selama ini ada kesalahan, kekhilafan sengaja atau tidak, mohon dimaafkan setulus-tulusnya," Ujar Ustad Kholid, Sabtu (15/10/2022).
Tidak lupa, kami ucapkan terimakasih dari keluarga setulus hati kepada semuanya, kami ucapkan terimakasih atas support, doanya karena sudah bersama beliau di dalam dakwah selama ini," singkatnya
Sementara itu, Hanny Kristianto Sekjen MCI, mengaku almarhum usai salat Isya, tidak pernah ada yang mengeluh sakit atau capek, baik-baik saja, dia sehat semua tidak punya komorbid. Dan kegiantan almarhum di Surabaya untuk kegiatan Hijrah Fest. Sudah beberapa hari di Surabaya untuk persiapan acara itu
"Dia bilang duh ga enak nih, terus rebahan dipangkuan Antoni, langsung tidak bernafas,” kata Hanny kristianto
Mengetahui,Koh tidak sadarkan diri,selanjutnya ia bersama dengan rekan-rekanya mermbawa ke rumah sakit Wononromo, Surabaya. Serta dari pemeriksaan medis, tapi tidak ada serangan jantung atau darah tinggi, mendadak saja habis salat Isya,
“Tidak ada sakit atau apa, tiba-tiba saja. Setelah wafat, langsung dimandikan dan disalatkan di ruang jenazah oleh 40 orang lebih, langsung dibawa ke Bandung jalur darat,” pungkasnya.
Ini Pesan Koh Steven Indra Wibowo Sebelum Meninggal
Pendiri Mualaf Center Indonesia (MCI), Steven Indra Wibowo yang akrab disapa Kho Steven dikabarkan meninggal dunia, di Rumah Sakit Surabaya, pada hari Jumat (14/10/2022).
"Nggak ada yang harus diburu-buru dalam hidup, yang harus diburu-buru adalah sholat doang. Kan hidup menungu mati, dan kerja itu nunggu waktu sholat. Ya nggak itu, hidup nunggui mati, kerja nunggui waktu sholat," ujar Koh Steven sebelum ia meninggal dunia, saat berdakwah di hadapan jemaah, seperti yang dikutip tvonenews.com dari kanal YouTube Tasik Ngaji, Sabtu (15/10/2022).
"Makanya saya di rumah, bawa kapan, ada kapan. Saya di rumah ada kapan. Anak gue baru lahir kapan aku belikin, tambah gedein kapannya, yang penting pas. dites dahulu, 'ini buat apa pi? kalau lo mati," sambungnya menjelaskan.
Jadi, ia katakan, anak-anaknya sudah terbiasa dengan hal itu. Kemudian, Kho Steven juga katakan, di antara hamba Allah SWT yang cerdas adalah hamba Allah yang mempersiapkan kematiannya dengan cara yang baik.
"Nah ini kita ini, pemulung amal," tuturnya.
Foto Steven Indra Wibowo yang akrab disapa Kho Steven
Selain itu, Kho Steven juga pernah mengatakan, bahwa nyawa itu hanya satu dan dirinya pernah melihat kematian sudah banyak.
"Kita sama ya, kita melihat kematian sudah banyak. Tetangga kek, saudara kek, teman kek, pak RT kek, siapa pun bisa mati kapanpun. Jadi, nayawa yang satu ini sangat berharga. Satu pembayaran yang sangat berharga adalah pembayaran dengan nyawa. Sampai kadang-kadang seorang ibu melihat anaknya sakit, ibu saja yang sakit jangan kamu," ungkapnya.
Sambungnya menjelaskan, maka itu nyawa sangat luar biasa berharganya dan merupakan nilai tukar yang sangat luar biasa. Begitu juga ia katakan, dengan nyawa dirinya, yang hanya memiliki satu nyawa.
"Kalau saya jalankan dengan satu agama yang belum lengkap aturannya dengan jelas, ngapai? Nah, Islam ini agama yang memiliki aturan yang sudah lengkap dan jelas. Agama Islam itu sangat mudah dijalankan dan sangat mudah untuk menjadi seorang muslim. Makanya saya pergi dari yang tidak ada aturannya, kembali kepada yang ada aturannya," bebernya.
Tak hanya itu saja, Kho Steven juga pernah berpesan, apabila ada ilmu dan kepintaran tidak bisa membuat dekat dengan Allah SWT, maka itu adalah sebuah ujian.
Bahkan, ia katakan, apabila ilmu yang dimiliki itu bisa menjadi sebuah kesia-siaan, jika ilmu itu tidak digunakan untuk mendekatkan kepada Allah SWT.
Selain itu, Koh Steven memeberika pesan sebelum dirinya dipanggil oleh Allah SWT. Koh Steven katakan, bahwa pada akhirnya dirinya mempersiapkan kematiannya. Sebab, ia akui, seorang muslim yang baik adalah seorang muslim yang mempersiapkan kematiannya yang terbaik.
"Mungkin saya sedang mempersiapkan kematian saya, dan akhir hidup saya. Itu saya bilang dengan mempersiapkan segala sesuatunya, jangan lagi ada MCI tentang saya, MCI adalah tentang mualaf. Mualaf adalah umat yang baru bergabung dan isinya juga kalian dan siapa pun kalian, kalian juga memiliki kewajiban dan hak untuk membina mualaf," tuturnya.
Kemudian, ia menuturkan, apabila dirinya suda tidak ada atau meninggal dunia. Ia berharap, MCI menjadi sebuah amal jariah buat semuanya. (aag/eka/muu)
Load more