Tasikmalaya, Jawa Barat - Jalan penghubung tiga kecamatan di Kampung Sukajaya, Desa Girikencana, Kecamatan Parungponteng, Kabupaten Tasikmalaya mengalami pergerakan tanah hingga longsor, Rabu (26/10/2022) pagi. Longsoran jalan menimpa rua rumah dan bangunan warung sehingga mengalami kerusakan yang cukup parah. Selain merusak rumah, longsor jiga mengancam satu bangunan rumah dan bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Parungponteng
Kepala Desa Girikencana, Roba'i mengatakan, longsor itu terjadi akibat wilayah Kecamatan Parungponteng dilanda hujan deras sejak, Selasa (25/10/2022) siang hingga malam kemarin. Selain longsor, di lokasi yang sama juga terjadi pergerakan tanah sepanjang 150 meter. Badan jalan mengalami retakan yang sangat besar, sehingga tidak bisa dilalui oleh kendaraan.
"Ini awalnya hujan deras dari siang sampai malem khususnya di Kecamatan Parungponteng. Akibatnya, terjadi bencana tanah longsor yang terjadi tadi pagi. Ada warung yang terbawa longsor dan dua bangunan rumah," kata Kepala Desa Girikencana, Roba'i, saat ditemui di lokasi kejadian, Rabu (26/10/2022) siang.
Tak hanya mengakibatkan dua rumah dan warung rusak, kata Roba'i, bencana tanah longsor ini juga mengancam satu rumah warga dan bangunan SDN 2 Parungponteng. Jalan di sekitar lokasi kejadian sudah terlihat retak-retak. Retakan terus membesar, karena pergerakan tanah terus terjadi dengan intensitas kecil.
"Selain ada bangunan rusak, ini juga ada dua bangunan yang terancam. Pertama rumah warga sekarang sudah dikosongkan, ke dua sekolah ini SDN Dua Parungponteng, sudah kelihatan retak - retak jalan di depan bangunan sekolah itu," ucap Roba'i.
Dalam kejadian ini, tak sempat memakan korban jiwa maupun luka, karena sesaat sebelum kejadian, para penghuni rumah dievakuasi terlebih dahulu setelah melihat retakan tanah. Benar saja, tak selang lama longsor dengan kedalaman kurang lebih 50 meter itu terjadi dan membuat rumah hancur.
"Pas kejadian memang belum terjadi longsor, tapi retakan sudah mulai terlihat. Maka dari itu, mengantisipasi longsor, para penghuni rumah langsung dievakuasi ke tempat yang aman. Ternyata benar, tak lama kemudian longsor terjadi," ujar Roba'i
Meski tak memakan korban jiwa, bencana tanah longsor ini membuat para pemilik rumah mengalami kerugian besar. Pasalnya, kondisi rumah mengalami rusak parah, hancur tak tersisa akibat terbawa ke bawah jurang. Jika dihitung secara keseluruhan, luas lokasi longsoran itu kurang lebih satu hektare.
"Kondisi rumah rata dengan tanah, tak ada yang tersisa karena semuanya terbawa. Ini kalau dihitung dari titik awal hingga ke ujung pegerakan tanah, luasnya sekitar satu hektare," pungkas Roba'i.
Pascakejadian, petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya dan Muspika setempat melakukan peninjauan ke lokasi kejadian. Hingga saat ini, pergerakan tanah dengan intensitas kecil masih terjadi, sehingga dikhawatirkan terjadi longsor susulan. Terlebih, jika wilayah tersebut dilanda hujan deras, membuat warga semakin was-was.
(dai/ fis)
Load more