Cianjur - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyempatkan untuk menghadiri pemakaman salah seorang korban meninggal dunia akibat bencana gempa bumi di Cianjur, Selasa (22/11/2022).
Dalam postingan terbarunya di Instagram, Ridwan Kamil yang datang bersama tim turut menghadiri pemakaman salah seorang korban meninggal dunia akibat Gempa di Cianjur dengan nama korban Alinda Dela Puspita.
Suasana di Cianjur setelah guncangan gempa dahsyat yang tewaskan ratusan orang. (ist)
Dalam tayangan video itu, Ridwan Kamil tampak disambut dengan tangisan keluarga korban gempa Cianjur, Alinda Dela Puspita.
Ayah Alinda Dela Puspita langsung memeluk Ridwan Kamil sambil nangis sesenggukan.
Tampak dalam video sang ayah, (menggunakan jaket merah marun dan peci hitam) berkomunikasi dengan Ridwan Kamil.
"TAKZIAH DI PEMAKAMAN,
Almarhumah Alinda Dela Puspita, Warga Cianjur yang meninggal dunia karena gempa bumi kemarin, sambil terus mengoordinasikan tim untuk memberi pertolongan pertama pada korban dan evakuasi di 14 titik kebencanaan.
Seluruh kepala dinas/camat diminta untuk membersamai pemakaman 160-an warga yang menjadi korban meninggal dunia.
100 korban yang dirawat outdoor sudah kami pindahkan ke Rumah Sakit di kota Sukabumi, Cimahi dan Bandung. Sehingga tidak banyak yang bergelatakan di halaman parkir lagi.
Call Center 115 Basarnas, dan 117 BNPB bisa digunakan untuk mencari informasi terkait nama-nama warga Cianjur yang menjadi korban luka-luka atau meninggal dunia.
Mohon doanya selalu untuk warga Cianjur. Hatur Nuhun," tulis Ridwan Kamil, Selasa (22/11/2022).
Update Korban Gempa Cianjur
Gempa dengan kekuatan 5,6 magnitudo yang mengguncang Cianjur, Jawa Barat pada Senin (21/11/2022) menyebab kan ribuan rumah rusak hingga memakan korban jiwa.
Tercatat gempa Cianjur membuat 162 korban meninggal dunia, 326 luka-luka dan 2.345 rumah rusak ringan sampai rusak berat.
Hal itu disampaikan oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dalam keterangannya Senin (21/11/2022).
Tak hanya itu, ia juga muebut terdapat 13.784 orang yang mengungsi akibat gempa Cianjur ini.
Gempa yang terjadi pada pukul 13.20 WIB ini berada di koordinat 6.84 LS, 107.05 BT tepatnya di darat wilayah Sukalarang, Sukabumi pada kedalaman 11 km.
Selain kerusakan rumah, pria yang akrab disapa Kang Emil itu mengatakan gempa Cianjur juga menyebabkan tanah longsor dan jalanan yang tertutup di beberapa titik.
"Di jalan nasional itu ada lima mobil yang terperangkap dan laporan hingga kini belum masuk apakah sudah dievakuasi atau belum. Selain itu ada beberapa jalan Kabupaten pun terisolir," lanjutnya.
Ia juga mengatakan bahwa dari 162 korban meninggal dunia, rata-rata adalah anak-anak.
Hal tersut lantaran korban memang tengah berada di sekolah.
"Prihatin juga banyak anak-anak yang meninggal karena ketika kejadian mereka tengah mengikuti pembelajaran, dan madrasah," ucap Kang Emil.
Dalam gempa Cianjur ini juga, terdapat tiga gardu PLN yang terkendala. Satu gardu diketahui sudah ditangai.
"Baru 20 persen listrik yang sudah menyala di Cianjur dan dibutuhkan sekitar tiga hari, tetapi mudah-mudahan saja bisa lebih cepat," katanya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dalam keterangannya menyebut bahwa gempa Cianjur terjadi diduga karena adanya aktivitas Sesar Cimandiri.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan gempa Cianjur ini adalah gempa buki dangkal dan tidak berpotensi tsunami.
Belasan Ribu Orang Mengungsi
Kepala Basarnas Henri Alfiandi mengatakan jumlah pengungsi gempa Cianjur mencapai 13.784 orang per tanggal 21 November 2022 pukul 20.00 WIB.
Adapun jumlah korban yang meninggal 162 orang, 326 orang luka-luka dan kerusakan rumah atau bangunan mencapai 2.345 unit.
“Basarnas menerjunkan 103 personel dari kantor pusat. Nanti akan dibantu personel dari Semarang, Cilacap, Bandung dan pasukan khusus Basarnas,” ujar Henri, Selasa (22/11/2022).
Henri menjelaskan sesampainya timnya di Cianjur, hal utama yang akan dilakukan adalah menolong atau menyegerakan untuk menyelamatkan korban yang masih bisa diselamatkan. Terlebih lagi yang tertimpa reruntuhan.
Setelah itu, Basarnas akan segera memberikan pertolongan medis kepada korban terdampak.
Menyebar personel ke beberapa titik di Cianjur agar pencarian korban meninggal atau korban terdampak bisa lebih efektif.
“Cianjur itu luas. Jadi kami segera petakan di mana wilayah terdampak,” jelasnya.
Timnya juga menggerakkan helikopter untuk pemantauan. Helikopter ini diminta langsung oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk kepentingan kondisi darurat. (nsi/ree/abs)
Load more