Guru Besar Fakultas Ekologi Manusia itu menjelaskan, kebutuhan zat gizi dalam keadaan bencana di mana penuh dengan trauma, stres dan ketakutan akan semakin meningkat. Karena itu makanan makanan yang bisa memperbaiki mood dan menenangkan sangat diperlukan
Ahmad mencontohkan, makanan yang bisa dikonsumsi praktis bagi pengungsi makan sepinggan saja seperti bubur labu kuning lengkap bumbu-bumbu seperti seledri, keju, telur dan ikan.
Bisa juga makanan seperti bubur manafi atau nasi tempurung yang lengkap dengan sayuran dan ikan, ayam atau ikan kecil, buah-buahan seperti jeruk, pepaya, jambu batu, mangga, semangka juga bagus untuk memulihkan imunitas korban.
“Selain itu minuman teh dan kopi tidak masalah diberikan,” paparnya.
Jika masyarakat terbatas dengan bahan pokok untuk membuat makanan kaya gizi, Ahmad menyarankan makanan-makanan yang ada di sekitar tempat bencana bisa dibuat semacam nasi campur lengkap.
Menurut dia, tidak ada masalah untuk memberikan bantuan berupa bahan pokok makanan segar bagi korban pengungsian, dilihat dari kondisi medannya. Seperti di Cianjur yang terkenal dengan sentra pertanian sayur-sayuran.
Ia mengatakan tidak ada alasan tidak bisa mengirim bahan kebutuhan pokok segar. Terkait masa simpannya, kalau tidak perlu mengirim untuk stok beberapa lama, cukup tiap hari saja dikirim dari pasar-pasar basah atau tradisional.
Load more