Garut, Jawa Barat - Kuasa hukum R, admin sekaligus pengelola arisan bodong di Garut, angkat bicara terkait kasus yang menjerat kliennya. Ia mengaku kerugian nasabah arisan tidak sebesar yang selama ini diberitakan.
"Kerugian nasabah hanya Rp3,4 miliar, bukan Rp4,4 miliar." Ungkap kuasa hukum admin arisan online, Ega Gunawan.
Arisan yang dikelola klien saya, lanjutnya, sudah sejak 2 tahun, nah untuk laporan ke polisi, awalnya dari satu nasabah. Kerugian yang diceritakan dari klien saya sebesar Rp 3, 4 miliar, itu kan sudah ada aset yang di ambil nasabah.
Arisan bodong di Garut masih terus didalami penyidik Polres Garut, sebanyak 125 orang selaku nasabah arisan yang dikelola wanita berinisial R, mengaku mengalami kerugian mencapai Rp4,4 miliar. Angka itu merupakan proses ikut serta nasabah pada arisan online sejak bulan April 2022 sampai Agustus 2022.
"Sejak april 2022 sampai agustus, karena per tanggal 23 agustus sudah kacau, jadi nasabah banyak yang tak cair saat jatuh tempo. Kerugian Rp 4, 4 miliar itu seluruhnya pokok, tanpa laba,"kata salah satu korban arisan bodong berinisial N, Rabu, (30/11/2022).
Sementara itu, polisi kini masih maraton melakukan pemeriksaan terhadap korban, saksi dan terlapor. Pihak kepolisian akan merinci kasus ini setelah seluruh pemeriksaan selesai.
"Masih didalami, terduga masih dilakukan pemeriksaan, hanya korbannya ada di beberapa wilayah bukan hanya di Garut." kata AKP Deni Nurcahyadi. (thh/mii)
Load more