Indramayu, Jawa Barat - Murthado, pelaku pembunuhan sadis terhadap ayah kandungnya di kabupaten Indramayu, Jawa Barat, dikenal sebagai sosok pendiam. Pelaku yang sehari-hari tinggal seorang diri di rumah peninggalan orang tuanya, bahkan diketahui sebagai anak yang paling disayang oleh korban. Keluarga tak menyangka, pelaku tega menghabisi nyawa ayahnya hingga menguburkannya di pekarangan rumah.
Ismail, kakak pelaku mengatakan, jika sang ayah, begitu menyayangi murtado hingga berulang kali membela adiknya saat bermasalah dengan tetangga. Bahkan, diantara anak yang lain, murtado disekolahkan oleh korban hingga jenjang diploma. Keluarga tak menyangka, pelaku tega menghabisi nyawa korban secara keji bahkan terencana.
"Kelaukuanya baik, sama tetangga juga ramah, keseharianya bikin konten, kalau disuruh sama saya nurut, saya curiga, babak saya tuh bisanya kalau sore nganterin rumput ke saya, saya tanya ke ibu sambung saya bapak saya kemana gak tau bilangnya keluarnya malam, tetangga juga gak ada yang tau, tanya ke tado bilangnya ke demak, setau saya kakak saya juga juga sempet koma karena di bekap sama di gebuk, koma sehari semalam sekarang depresi ulah Murtado, saya laporan penganiayaan sama kehilangan bapak saya, saya gak nyangka di alim baik ko tega membunuh ayah, padahal dia yang disayang, disekolahin tinggi ama bapak saya, anak lain mah enggak ada, bapak tuh selalu ngalah kalau ada masalah sama tetangga bapak yang menyelesaikan, " jelas Ismail, anak korban (kakak pelaku) kepada tvOneNews.com.
Sementara, ketua RT setempat, sempat curiga dengan tidak terlihatnya korban sejak dua bulan terakhir. Bahkan ketua RT sempat menanyakan kepada pelaku, namun pelaku memastikan jika ayahnya tengah belajar ilmu di luar kota. Warga pun dibuat kaget setelah jasad Casim ditemukan membusuk terkubur di pekarangan rumah peninggalannya.
"Kalau nyangka sih nyangka, ada kenjanggalan, tapi kembali lagi ke keluarga, bilangnya sedang di Demak lagi nyari ilmu, saya sering bertemu sama Murtado keseharianya pendiem, baik ramah." Terang Sutrisno, ketua RT.
Diketahui, usai menghabisi nyawa ayahnya gara-gara warisan, Murtado yang juga berusaha menghabisi nyawa Fatma, kakaknya, dengan cara membekap dan memukulnya dengan balok. Namun, upaya tersebut gagal setelah Ismail, mengetahui penganiayaan tersebut dan segera melarikannya ke rumah sakit. Dari laporan pengankayan pelaku terhadap kakaknya itulah, pembunuhan keji yang dilakukan Murtado terhadap Casim terungkap. (oro/ade)
Load more