Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat aktivitas gempa susulan selama 12 hari terakhir semakin lemah dan jarang terjadi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Sampai hari ini masih terjadi, tetapi semakin melemah dan kekuatannya sudah mencapai 1,0 magnitudo, ini berarti mayoritas tidak dirasakan. Meskipun kadang-kadang ada yang fluktuatif meningkat menjadi dirasakan, namun tidak mencapai kekuatan 5,0 magnitudo seperti gempa awal," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat malam.
Pada 21 November 2022, usai gempa awal mengguncang Cianjur pukul 13.21 WIB, jumlah gempa susulan sepanjang hari itu tercatat sebanyak 104 kali. Sepekan kemudian pada 28 November 2022, jumlah gempa susulan hanya terjadi sebanyak 19 kali.
Kemudian, gempa susulan yang terjadi hari ini hingga pukul 18.00 WIB hanya terjadi 11 kali.
Berdasarkan data BMKG, magnitudo gempa susulan terbanyak di Cianjur selama 12 hari terakhir adalah gempa kecil dengan magnitudo 2,0 sampai 2,5.
Gempa Cianjur berkekuatan 5,6 Magnitudo merupakan gempa tektonik kerak dangkal atau shallow crustal earthquake yang dipicu aktivitas sesar aktif di zona sistem Sesar Cimandiri.
Gempa itu telah menghancurkan banyak bangunan dan menyebabkan tanah longsor.
Jumlah korban tewas akibat bencana gempa tersebut sebanyak 321 jiwa, korban luka berat tercatat 593 orang, dan korban yang dirawat di rumah sakit setempat sebanyak 59 orang.
Adapun, total lokasi pengungsian tersebar pada 494 titik dengan jumlah 41.196 kepala keluarga atau 114 ribu jiwa. (ant/ade)
Load more