Rencana penggusuran tersebut akhirnya terdengar di warga dan orang tua.
Tampak orang tua siswa yang didominasi kaum ibu, menggelar karpet dan duduk serta tidur di depan halaman sekolah. Mereka bertahan agar sekolah tidak dieksekusi. Mereka juga membentangkan spanduk berisi tanda tangan dukungan agar SDN Pocin 1 tidak digusur sebelum dipersiapkan gedung baru.
Salah satu orang tua siswa, Icum, mengatakan pihak orang tua murid tidak menolak penggusuran sekolah. Namun, mereka meminta agar anak-anak tidak direlokasi ke 2 sekolah yang berbeda. Mereka berharap agar sebelum digusur, pihak Pemkot Depok menyiapkan 1 gedung sekolah yang memadai.
"Memang ada statement dari Pemkot bahwa sekolah ini harus dikosongkan Senin tanggal 12. Kami tidak menolak yang penting siapkan dulu sekolah, kelas buat anak-anak kami. Kami tidak mau anak-anak kami direlokasi ke 2 sekolah," ujarnya.
Alasannya, lantaran sekolah akan direlokasi ke 2 sekolah berbeda yakni SDN Pocin 3 dan SDN Pocin 5 yang muridnya serta ruang kelasnya lebih sedikit dibanding SDN Pocin 1. Hal tersebut dinilai mengganggu hak didik anak.
"Sedangkan jumlah siswa di sini saja sudah 362 anak. Di SDN Pocin 3 dan 5 tidak sebanyak ini muridnya," katanya.
Sementara, anggota DPRD Kota Depok, Ikravanny Hilman yang juga mendampingi orang tua siswa mengatakan orang tua siswa bertahan atas inisiatif mereka sendiri. Pasalnya, Pemkot Depok tetap akan mengevakuasi sekolah sementara lokasi relokasi belum memadai.
Load more