Menurut Budhi, selain menindak para pelanggar ketertiban umum, dalam operasi ini juga pihaknya memberikan imbauan agar tidak menyalahgunakan ruang seperti kos-kosan untuk dijadikan penyimpangan. Hal ini dilakukan guna menciptakan situasi Kamtibmas yang kondusif jelang Nataru.
"Jadi intinya kami memberikan edukasi dan memberikan imbauan dalam rangka menghadapi natal dan tahun baru serta libur panjang. Diharapkan tidak ada penyalahgunaan ruang seperti halnya kos-kosan disalahgunakan untuk melakukan penyimpangan," jelasnya.
Dalam operasi ini, sedikitnya petugas mengamankan sebanyak 12 pasangan bukan suami isteri di beberapa titik kos-kosan yang dilakukan pemeriksaan oleh tim gabungan. Mereka yang terjaring tak bisa memperlihatkan identitas yang sama antara pria dan wanita. Belasan pasangan mesum itu langsung digelandang ke Mako Satpol PP Kota Tasikmalaya untuk dilakukan pemeriksaan.
"Untuk yang terjaring ada 12 pasangan mesum, itu terjaring dari beberapa titik. Mereka dibawa oleh kami karena dilihat dari identitasnya yang berbeda," ujar Budhi.
Budi mengaku operasi seperti ini akan terus dilakukan guna meminimalisir penyimpangan di Kota Tasikmalaya terutama meminimalisir peredaran miras dan prostitusi. Sehingga, diharapkan dengan rutinnya operasi dapat meminimalisir gangguan kamtibmas.
"Kita dari pihak keamanan terus melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap masyarakat demi meminimalisir peredaran miras atau prostitusi di Tasikmalaya, sehingga diharapkan kegiatan kita dapat meminimalisir yang berdampak terhadap kondusifitas. Jangan lengah menghadapi momentum natal dan tahun baru," pungkas Budhi. (dai/ree)
Load more