Tasikmalaya, Jawa Barat - Petugas gabungan terdiri Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tasikmalaya, Polres Tasikmalaya Kota, TNI dan tokoh agama melakukan Operasi Cipta Kondisi guna menjaga kondusifitas jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023, Jumat (23/12/2022) dini hari.
Dalam operasi tersebut, petugas menjaring belasan pasangan bukan suami yang tengah ngamar di kos-kosan dan hotel di sejumlah titik di Kota Tasikmalaya.
Pantauan di lokasi, selain menjaring pasangan mesum, razia yang berlangsung hingga menjelang Jumat pagi ini petugas mendapati banyak remaja yang tengah melakukan pesta minuman keras (miras).
Selain itu, saat dilakukan penggeledahan petugas menemukan satu box alat kontrasepsi berupa kondom yang diduga milik penghuni kamar kost tersebut.
Kepala Bidang (Kabid) Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat (Tibum dan Tranmas) Satpol PP Kota Tasikmalaya, Budhi Hermawan mengatakan, Operasi Cipta Kondisi yang digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya melalui Satpol PP dan Dinas Pariwisata dibantu Polres Tasikmalaya Kota dan Tokoh Agama ini dilakukan sebagai bentuk upaya pencegahan menjaga kondusifitas jelang perayaan Nataru.
Dalam operasi ini, petugas melakukan penyisiran ke beberapa tempat yang ditenggarai digunakan untuk berbuat penyimpangan seperti kos-kosan dan hotel serta tempat karaoke.
"Ini adalah malam cipta kondisi, dimana kami dari Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya melalui satpol pp bersama dinas pariwisata, kesbang dan kepolisian, kita melakukan penyisiran di beberapa tempat yang diindikasikan ada beberapa penyimpangan ada kos-kosan kemudian ada hotel dan tempat karaoke," kata Kabid Tibum dan Tranmas Satpol PP Kota Tasikmalaya, Budhi Hermawan.
Menurut Budhi, selain menindak para pelanggar ketertiban umum, dalam operasi ini juga pihaknya memberikan imbauan agar tidak menyalahgunakan ruang seperti kos-kosan untuk dijadikan penyimpangan. Hal ini dilakukan guna menciptakan situasi Kamtibmas yang kondusif jelang Nataru.
"Jadi intinya kami memberikan edukasi dan memberikan imbauan dalam rangka menghadapi natal dan tahun baru serta libur panjang. Diharapkan tidak ada penyalahgunaan ruang seperti halnya kos-kosan disalahgunakan untuk melakukan penyimpangan," jelasnya.
Dalam operasi ini, sedikitnya petugas mengamankan sebanyak 12 pasangan bukan suami isteri di beberapa titik kos-kosan yang dilakukan pemeriksaan oleh tim gabungan. Mereka yang terjaring tak bisa memperlihatkan identitas yang sama antara pria dan wanita. Belasan pasangan mesum itu langsung digelandang ke Mako Satpol PP Kota Tasikmalaya untuk dilakukan pemeriksaan.
"Untuk yang terjaring ada 12 pasangan mesum, itu terjaring dari beberapa titik. Mereka dibawa oleh kami karena dilihat dari identitasnya yang berbeda," ujar Budhi.
Budi mengaku operasi seperti ini akan terus dilakukan guna meminimalisir penyimpangan di Kota Tasikmalaya terutama meminimalisir peredaran miras dan prostitusi. Sehingga, diharapkan dengan rutinnya operasi dapat meminimalisir gangguan kamtibmas.
"Kita dari pihak keamanan terus melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap masyarakat demi meminimalisir peredaran miras atau prostitusi di Tasikmalaya, sehingga diharapkan kegiatan kita dapat meminimalisir yang berdampak terhadap kondusifitas. Jangan lengah menghadapi momentum natal dan tahun baru," pungkas Budhi. (dai/ree)
Load more