Cianjur, tvOnenews.com - Lima hari lalu tepat satu bulan peristiwa gempa Cianjur yang membuat warga dirundung kesedihan.
Kejadian yang merenggut lebih dari 600 jiwa meninggal dunia dan ribuan rumah rusak itu menyisakan kisah pilu yang membekas dalam ingatan.
Namun, raut wajah kesedihan itu tidak tampak hari ini. Para warga umat nasrani berbondong-bondong menyambut dengan suka cita perayaan Natal di Kota Cianjur.
Senyum lebar terpancar dari setiap jemaat yang hadir pada acara perayaan Natal di Gereja Santo Petrus, Kota Cianjur, Jawa Barat, pada Minggu (25/12/2022).
Acara keagamaan ini dilaksanakan dengan menggunakan tenda yang didirikan di depan gereja. Tampak tenda besar bernuansa biru dan putih berdiri kokoh di halaman depan pintu masuk gereja.
Pemilihan lokasi ini dikarenakan kondisi Gereja Santo Petrus yang mengalami rusak berat pascagempa.
Selain itu, peniadaan kegiatan ibadah di dalam gereja juga untuk menghindari rasa trauma apabila terjadi gempa susulan yang dapat mengganggu jalannya ibadah keagamaan.
Petugas keamanan yang terdiri dari unsur TNI-Polri terlihat berjaga di pintu masuk.
Warga syukuri perayaan Natal di tenda depan gereja di Cianjur. Dok: Istimewa
Setelah pintu masuk, tampak sejumlah panitia melakukan screening awal berupa pengecekan suhu tubuh, pemberian hand sanitizer dan pembagian masker bagi jemaat yang tidak membawa.
Hal ini dilakukan dalam rangka penerapan protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19.
Tanpa mengurangi kekhusyukan acara, warga melaksanakan seluruh rangkaian keagamaan dengan khidmat.
Ketua Panitia Natal di Gereja Santo Petrus, Intan Simarmata, menuturkan warga cukup antusias dalam perayaan Natal di tengah kondisi pascagempa.
"Malam (24/12/2022) sama pagi ini (25/12/2022) sepertinya ada 700 warga yang hadir di sini. Cukup antusias sekali. Walaupun situasi seperti ini, warga tetap suka cita untuk bergabung merayakan Natal bersama," ujar Intan.
Hal senada juga diungkapkan Supri yang merupakan salah satu jemaat Gereja Santo Petrus. Dirinya mengaku ingin bangkit setelah kejadian pascagempa.
"Saya sangat optimis terhadap kebangkitan Cianjur. Toleransi antar umat beragama dalam masa darurat kemarin juga telah menjadi bukti bahwa kita bisa bangkit bersama," ungkap Supri. (nsi)
Load more