Garut, Jawa Barat - Seorang Pendaki Gunung Sagara, Garut, Jawa Barat, Taat Puji Prihatin, dilaporkan meninggal. Ia meninggal setelah mengalami serangan jantung, saat berada di base camp pendakian.
"Jadi di base camp usai pendakian korban sempat istirahat, almarhum sempat shalat ashar dulu, kemudian sempat minum teh dulu," kata Kepala Desa Tenjonagara, Pelani Nugraha, Minggu (5/2/2023).
Lebih lanjut Ia menjelaskan, korban mendaki gunung pada Sabtu (4/2/2023) pagi, kemudian korban turun gunung pada sore hari itu.
"Jadi pendakiannya kemarin sabtu, kemudian mengalami pingsan di base camp usai pendakian, jadi saat setelah turun gunung pingsan di base camp, almarhum dibawa ke rumah pak RT lalu dibawa ke rumah sakit sambil menunggu keluarga, hari ini dimakamkan di TPU Tenjonagara, sesuai permintaan keluarga," tambahnya.
Anak almarhum mengaku, dirinya sempat diberi amanat, apabila ayah meninggal saat mendaki, almarhum minta dimakamkan di sekitaran gunung tersebut.
"Saya ingat betul beliau saat dirawat di rumah sakit di Bali saat dinyatakan mengidap sakit jantung, sempat berpesan kepada anak-anaknya, jika beliau dipanggil atau ayah meninggal yang radius 30 Kilometer dari titik rumah, yaitu di Temanggung, silahkan ayah dimakamkan ditempat ayah meninggal," kata Olivia Wardhani, anak korban.
Taat Puji Prihatin, pendaki yang tewas di Gunung Sagara Garut, merupakan peneliti, ia sudah mendaki 20 Gunung yang ada di tanah air termasuk Gunung Rinjani, anak almarhum juga menyebutkan, setelah mendaki Gunung Sagara Garut, ayahnya berencana mendaki Gunung di luar negri
"Ayah saya konsultan, tapi sedang mengambil doktoral di Jakarta, jadi penelitian sambil mendaki. Untuk rencana mendaki di luar negeri memang tahu dari petugas base camp, jadi kalo anak-anaknya tahu negara yang dituju karena ayah ada agenda penelitian juga," tukasnya. (thh/mii)
Load more