Ngesti berharap, nantinya bisa ditemukan solusi dan persoalan itu akan menjadi terang, tidak ada informasi yang sumbang di masyarakat terkait apa yang menjadi kewenangan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang maupun Pemprov Jawa Tengah.
Sementara itu ketua DPRD Kabupaten Semarang Bondan Marutohening mengatakan longsor yang terjadi selain karena kondisi alam dan cuaca, diduga terdapat efek dari faktor pembangunan dari Jateng Valley yang kurang memerhatikan ekosistem dan penataan saluran air.
" Kami minta ada penataan saluran air dengan baik sehingga pembangunan bisa terus dilakukan dan tidak merugikan masyarakat," jelasnya.
Komisaris Utama PT TWJ, Prijo Handoko Rahardjo mengatakan, lokasi bencana longsor di sana bukan merupakan kawasan pengembangan Jateng Valley.
“ Yang longsor bukan di tempat kita, namun perbatasan dengan kawasan. Orang kita juga mengatakan jaraknya dari lokasi kita 100 meter lebih,” katanya.
Meskipun demikian, dia mengaku akan tetap melaksanakan apa yang disarankan oleh Bupati Semarang terkait pembuatan saluran air.
“Karena kalau kerja mengganggu lingkungan yang repot saya. Maka saya sudah perintahkan kepada pelaksana pekerjaan dan jangan hanya ngomong saja, segera bikinkan saluran itu,” pungkasnya. (Abc/Buz)
Load more