Semarang, Jawa Tengah - Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Semarang khususnya wilayah Ungaran, diduga menjadi penyebab longsor di wilayah Jalan Wana Wisata Penggaron, lingkungan Kaligawe, Kelurahan Susukan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Dalam beberapa pekan terakhir intensitas longsor di wilayah ini sering terjadi dan sempat memutus akses jalan serta yang terakhir pada Selasa (14/2/2023) kemarin tebing setinggi 3 meter longsor dan menimpa rumah warga.
Guna mengetahui penyebab terjadinya longsor, Bupati Semarang beserta jajaran pimpinan DPRD Kabupaten Semarang serta Komisi C, melakukan pengecekan di lokasi longsor.
Bupati Semarang Ngesti Nugraha yang melihat langsung lokasi longsor, langsung menyasar proyek pembangunan jalan wisata Jateng Valley.
" Tadi kita lihat tanah di sana sebenarnya sudah dilakukan pengerasan, namun drainasenya berada di pinggiran yang berdekatan dengan tanah dengan kemiringan tebing yang curam, sehingga berpotensi terjadi longsor jika hujan deras mengguyur," ungkapnya.
Ngesti yang meninjau lokasi proyek menyarankan pelaksana proyek agar segera membuat gorong-gorong agar saat hujan melanda, aliran air bisa dikendalikan dan menuju langsung ke sungai.
" Selanjutnya, akan segera kami lakukan rapat koordinasi bersama antara eksekutif, legislatif, serta instansi terkait, termasuk di dalamnya mengundang PT Taman Wisata Jateng (TWJ) selaku pengembang Jateng Valley," urainya.
Ngesti berharap, nantinya bisa ditemukan solusi dan persoalan itu akan menjadi terang, tidak ada informasi yang sumbang di masyarakat terkait apa yang menjadi kewenangan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang maupun Pemprov Jawa Tengah.
Sementara itu ketua DPRD Kabupaten Semarang Bondan Marutohening mengatakan longsor yang terjadi selain karena kondisi alam dan cuaca, diduga terdapat efek dari faktor pembangunan dari Jateng Valley yang kurang memerhatikan ekosistem dan penataan saluran air.
" Kami minta ada penataan saluran air dengan baik sehingga pembangunan bisa terus dilakukan dan tidak merugikan masyarakat," jelasnya.
Komisaris Utama PT TWJ, Prijo Handoko Rahardjo mengatakan, lokasi bencana longsor di sana bukan merupakan kawasan pengembangan Jateng Valley.
“ Yang longsor bukan di tempat kita, namun perbatasan dengan kawasan. Orang kita juga mengatakan jaraknya dari lokasi kita 100 meter lebih,” katanya.
Meskipun demikian, dia mengaku akan tetap melaksanakan apa yang disarankan oleh Bupati Semarang terkait pembuatan saluran air.
“Karena kalau kerja mengganggu lingkungan yang repot saya. Maka saya sudah perintahkan kepada pelaksana pekerjaan dan jangan hanya ngomong saja, segera bikinkan saluran itu,” pungkasnya. (Abc/Buz)
Load more