Boyolali, Jawa Tengah - Petani di Desa Guli, Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah mengeluhkan turunnya harga gabah kering di tingkat petani.
Padahal harga beras saat ini naik, selain itu petani minimnya sarana prasarana pendukung suplai air untuk pertanian. Atas kondisi itu petani sering mengalami kekeringan saat musim tanam (MT) 3.
Ketua Gapoktan Manunggal Tani Desa Guli, Turmudi, mengatakan, Gapoktan Manunggal Tani membawahi 10 kelompok tani binaan dari 15 dukuh. Aktivitas rutin yakni menggelar pertemuan dan dibina kepala desa. Petani juga bangga atas bantuan yang dikucurkan.
"Kendala yang dihadapi petani selama ini adalah sarana prasarana, karena petani yang ada di Guli itu sangat potensi sekali, muda-muda, sehingga inginnya di Desa Guli itu panen raya MT 1, 2, 3 itu terpenuhi. Kendalanya, MT 3 tidak tercukupi air, sehingga kami usul dan kalau bisa menambahkan sumur pantek," ujar Turmudi, saat panen raya Kamis (16/2/2023).
Selain sarana prasarana suplai air irigasi, kata Turmudi, kendala lain yang dihadapi petani adalah turunnya harga gabah kering dan juga adanya serangan hama. Dampak hama yang paling dirasakan adalah saat memasuki MT 1.
"Terkait hama ada sedikit kendala, varietas MT 1 ini karena musim hujannya tinggi dan lembab sehingga ada gangguan hama blas. Tapi bisa diatasi," ujarnya.
Kepala Dinas Pertanian Boyolali, Bambang Jiyanto, saat memantau panen raya mengatakan, pihaknya mengapresiasi semangat petani Desa Guli. Hal itu setelah pihaknya melihat langsung kegiatan panen raya petani setempat.
Load more