Pati, tvOnenews.com - Banjir yang merendam puluhan Desa di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, hingga Jumat (3/3/2023) malam ini belum ada tanda-tanda akan surut. Ketinggian banjir bahkan terus bertambah mencapai satu meter, membuat sejumlah desa yang terendam terisolir. Aktifitas warga pun lumpuh dan untuk keluar masuk desa warga harus menggunakan perahu.
Salah satu Desa yang terparah dilanda banjir saat ini adalah Desa Karangrowo, Kecamatan Jakenan, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Desa Karangrowo yang berada di pinggir aliran Sungai Silugonggo ini merupakan salah satu desa yang terparah dilanda banjir saat ini.
Ketinggian banjir di desa tersebut bervariasi antara 50 centimeter sampai 1 meter lebih. Untuk keluar masuk desa, warga terpaksa menggunakan perahu kecil.
Akibatnya aktifitas warga lumpuh total. Namun, meski banjir sudah tinggi, warga terdampak masih bertahan dirumah. Warga mengeluhkan belum adanya bantuan yang masuk, sementara logistik warga sudah menipis.
Salah satu warga, Senen, mengungkapkan banjir merendam rumahnya sedalam 60 centimeter. Ia masih bertahan dirumah dan berharap pemerintah menyalurkan sembako maupun makanan siap saji.
“Ketinggian air di dalam rumah mencapai 60 centimeter. Saat ini tetap bertahan di rumah karena menjaga barang-barang. Yang kami butuhkan saat ini sembako, makanan siap makan, gas elpiji, obatan obatan,” ungkapnya.
Sementara itu, salah satu relawan Resque Tagana Pati, Trisno utomo, mengatakan ketinggian banjir di Desa Karangrowo terus bertambah. Untuk di jalan ketinggian banjir bervariasi antara 70 centimeter sampai 90 centimeter, dan titik terdalam lebih dari 1,5 meter. Sementara di dalam rumah antara 40 centimeter sampai 60 centimeter.
“Perkembangan air di Desa Karangrowo, saat ini di jalan desa rata-rata 80 sampai 90 centimeter. Untuk di dalam rumah bervariasi antara 40 sampai 60 centimeter,” kata Trisno Utomo.
Dari data Pemerintah Desa Karangrowo, ada 286 rumah warga yang terendam banjir dan 333 rumah yang terdampak. Sementara jumlah jiwa terdampak mencapai 956 jiwa. Warga sangat mengharapkan bantuan pemerintah, karena warga tidak bisa beraktifitas lagi karena desanya terkepung banjir. (Arm/Buz)
Load more