Investasi fasilitas pengelolaan sampah senilai Rp 700 miliar tersebut, lanjut Dico, akan mendaur ulang mayoritas sampah plastik regional dari wilayah Kabupaten Kendal dan sekitarnya. Produk akhir yang dihasilkan berupa pellet atau biji plastik akan diekspor sehingga menambah pendapatan devisa negara.
"Hal ini tentu memberikan dampak signifikan terhadap upaya penerapan circular economy dalam pengelolaan industri di Kabupaten Kendal, sehingga Kendal menjadi pusat industri di Jawa Tengah yang mengedepankan konsep industri hijau dengan prinsip menggunakan sumber daya alam yang efisien, dapat digunakan ulang, ramah lingkungan dan berkelanjutan," ungkapnya.
Menurutnya, permasalahan sampah plastik di Indonesia sampai saat ini terus berkembang dan membutuhkan penanganan segera. Terlebih infrastruktur daur ulang sampah plastik di Indonesia juga relatif minim sehingga tingkat daur ulang sampah dalam upaya penerapan ekonomi sirkular di Indonesia dinilai masih sangat rendah.
Ia menambahkan, Sustainable Waste Indonesia (SWI) dalam laporannya pada 2022 menyebutkan tingkat daur ulang sampah plastik di Indonesia baru menyentuh angka 7%. Hal ini bisa diakibatkan karena jenis plastik yang digunakan di Indonesia sangat beragam sehingga masyarakat masih enggan melakukan pemilahan sampah plastik mereka.
"Maka melalui kerjasama ini Pemda Kabupaten Kendal akan terus mengedukasi dan mendorong peran aktif masyarakat untuk bekerja sama dengan BUMDes melakukan tata kelola sampah, dimulai dari memilah sampah rumah tangga mereka dan melihat sampah sebagai salah satu sumber pendapatan," kata Dico.
Melalui tata kelola sampah yang baik, lanjutnya, masyarakat tidak hanya ikut menjaga lingkungan tetapi sekaligus meningkatkan pemberdayaan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat agar lebih optimal.
Komitmen investasi dari Hongkong merupakan salah satu upaya Pemkab Kendal dalam meningkatkan investasi di Kendal. Sebelumnya, Pada awal Februari 2023 Bupati Dico menyelenggarakan “Kendal Investment Talk” yang dihadiri oleh para Duta Besar negara asing termasuk perwakilan media dari berbagai negara untuk mendorong arus investasi masuk ke Kendal.
Load more