Solo, tvOnenews.com - Margono (45) perajin souvenir dari wayang kulit asal Kecamatan Jebres, Solo, Jawa Tengah ini hanya bisa mengelus dada, merasakan kekecewaan yang mendalam akibat Indonesia batal jadi tuan rumah Piala Dunia U-20.
Betapa tidak, Ia lagi senang-senangnya karena mendapat pesanan souvenir untuk Piala Dunia U-20, namun perhelatan Piala Dunia batal digelar. Padahal Margono, sudah mengirimkan 8 macam sampel souvenir pada Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kota Solo untuk dikurasi.
Ditemui di rumah produksinya bernama Sanggar Wayang Gogon yang beralamatkan di Jalan Halilintar no.140 RT 03/ RW 10 Kentingan, Kecamatan Jebres, Solo.
Margono menceritakan bahwa awal mula dirinya ngobrol dengan sekretaris dinas koperasi. Kemudian dimintai membuat contoh atau sampel souvenir untuk piala dunia U-20.
"Saya sebenarnya hanya diberi mandat untuk buat desainnya saja lewat komputer. Karena desain dari komputer saya kurang paham, saya hanya bisa membuat sampel produk jadi," ungkap Margono, Jumat, (31/03/2023).
Dari permintaan itulah Margono kemudian membuat desain. Hingga membuat produk jadi hanya dalam waktu seminggu.
8 produk sampel souvenir yang terinspirasi dari logo FIFA berupa hiasan meja berbentuk kerbau yang dimodifikasi jadi wayang tersebut dibuatnya dengan logo Pemerintah Kota Surakarta dan logo FIFA yang dicantumkan sesuai permintaan dinas.
"Saya buat sedemikian rupa packaging sama boxnya kita sudah fix. Terus kita serahkan ke dinas. Dari dinas proses akan dilanjutkan ke pemerintah kota dan persetujuan dari FIFA. Dari perjalanan itu barulah ada berita pembatalan itu," jelasnya.
Meski mengaku kecewa, Margono berusaha lapang dada dengan kenyataan yang ada. Dirinya menyebut biaya untuk membuat sampelpun tak seberapa hanya berkisar Rp 1 juta saja.
"Ini baru tahap pembuatan sampel ada 8 sampel yang saya ajukan. Ada yang bentuk wayang, badak modifikasi wayang, ada yang dari bahan kayu ada yang bahan kulit. Saya modifikasi ada yang figura kaca, ada yang hiasan meja, hiasan dinding dari berbagai bentuk. Harapan kami mana yang di pilih baru kita laksanakan," paparnya.
Kini dirinya hanya dapat berharap ada even-even lain tingkat Internasional yang diselenggarakan di Kota Solo. (ers/buz)
Load more