Banjarnegara, tvOnenews.com - Ini tampang Mbah Slamet dukun pengganda uang di Banjarnegara. Mbah Slamet tega habisi korban pakai racun potas.
Kasus Mbah Slamet (45) dukun pengganda uang di Banjarnegara terungkap usai salah satu keluarga korban berinisial PO lapor ke aparat setempat.
Sebelum tewas, PO berpesan kepada keluarganya, yakni SL dan GE untuk mendatangi rumah Mbah Slamet apabila hingga tanggal 26 Maret 2023 PO tidak kembali ke rumah.
Diketahui PO datang ke rumah Mbah Slamet tanggal 24 Maret 2023. Benar saja PO tidak kembali hingga tanggal 26 Maret 2023.
Ini tampang Mbah Slamet dukun pengganda uang di Banjarnegara, tega habisi korban pakai racun potas. Dok: Ronaldo Bramantyo/tvOne
Atas dasar laporan GE, petugas Satreskrim Polres Banjarnegara melakukan penyelidikan hingga akhirnya menemukan jasad PO terkubur di jalan setapak menuju hutan Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara pada Sabtu (1/4/2023). PO sendiri merupakan warga asal Sukabumi, Jawa Barat.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, PO dibunuh Mbah Slamet dengan cara diberi minuman yang telah dicampur racun potas.
Dukun pengganda uang di Banjarnegara itu melakukan hal tersebut karena kesal ditagih terus-menerus oleh korban.
Korban menagih-nagih terus karena Mbah Slamet menjanjikan akan melipatgandakan uang sebesar Rp70 juta yang disetorkan PO menjadi Rp5 miliar.
Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto menjelaskan saat Mbah Slamet melakukan praktik perdukunan penggandaan uang dan menggaet korbannya, Mbah Slamet tidak bekerja sendiri.
Ini tampang Mbah Slamet dukun pengganda uang di Banjarnegara, tega habisi korban pakai racun potas. Dok: Istimewa
Dukun pengganda uang di Banjarnegara itu bekerja sama dengan BS yang merupakan warga Pekalongan, Jawa Tengah.
BS merupakan teman Mbah Slamet yang bertugas mengiklankan dan mencari target korban melalui Facebook.
“Mbah Slamet ini punya tangan kanan namanya BS. Satu tahun yang lalu BS meng-upload ke Facebook isinya Mbah Slamet adalah orang pintar yang bisa menggandakan uang,” ujar Hendri, Senin (3/4/2023).
Setelah menemukan target, BS bertugas mempertemukan korban dengan tersangka dengan iming-iming penggandaan uang hingga miliaran rupiah.
“BS mempertemukan korban PO dengan Mbah Slamet. Dari situlah akhirnya korban tertarik memberikan uang, mahar berkali-kali, tapi harapan penggandaan uang tidak didapatkan,” jelasnya.
Lantaran kesal terus-menerus ditagih oleh korban, Mbah Slamet pun akhirnya membunuh korban dengan cara memberikan minuman yang telah dicampur racun potas saat ritual penggandaan uang di jalan setapak menuju hutan.
Hingga saat ini, diketahui korban Mbah Slamet yang tewas sebanyak 12 orang.
“Akhirnya meninggal dan dikuburkan di jalan setapak di daerah Wanayasa,” ungkapnya.
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, kedua tersangka dijerat Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana dengan ancaman hukuman mati atau hukuman seumur hidup. (ant/rbo/nsi)
Load more